Ekonomi RI Lesu, BI Bakal Revisi Proyeksi PDB 2019?

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
07 November 2019 11:37
BI memproyeksikan pertumbuhan ekonomi tahun ini 5,05%.
Foto: REUTERS/Beawiharta/File Photo
Jakarta, CNBC Indonesia - Deputi Gubernur Bank Indonesia Rosmaya Hadi memastikan BI tidak akan mengubah proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2019. Hal itu disampaikan Rosmaya kepada wartawan selepas memberikan keynote dalam workshop "Accelerating Infrastructure Development" di Bali Room Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis (7/11/2019).

Rosmaya menjawab pertanyaan wartawan terkait realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III-2019 yang dilaporkan Badan Pusat Statistik, kemarin. BPS melaporkan perekonomian Indonesia tumbuh 5,02% atau lebih rendah ketimbang dua kuartal sebelumnya masing-masing 5,05% (kuartal II) dan 5,07% (kuartal I).

"Enggak, kita tetap pada posisi. Kita dorong dari berbagai arah agar sesuai dengan prediksi kita. Prediksi kita itu adalah potensi pertumbuhan itu tetap," ujar Rosmaya.

BI memproyeksikan ekonomi tahun ini mengarah pada level 5,1%. Dalam acara Asia's Trade and Economic Priorities 2020, di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa 29 Oktober 2019, Gubernur BI Perry Warjiyo memprediksi perekonomian tumbuh sekitar 5,05%.



Seiring proyeksi perlambatan ekonomi tahun depan, ruang kebijakan fiskal dan moneter diramal akan lebih terbatas. Lantas, apa langkah BI mengakselerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia?

"Ini kembali kita BI sudah melakukan ini berbagai hal, kita jaga terkait monetary policy-nya, kita jaga bagaimana BI sudah menurunkan suku bunga, melonggarkan ini," kata Rosmaya.

"Kemudian juga tentang likuditas itu ada beberapa likuiditas yang juga kita ada relaksasi di situ, di sisi makroprudensial. Kita sama-sama tahu itu," lanjutnya.

Lebih lanjut, Rosmaya mengatakan, BI terus berupaya untuk melakukan berbagai langkah. Misalnya mendorong peran UMKM hingga pariwisata.

"Kita dorong dari segala arah. Kuncinya adalah komitmen dari seluruh instansi terkait perkembangan infrastruktur," kata Rosmaya.

[Gambas:Video CNBC]


(miq/dob) Next Article Melesat! BI Ramal Kredit Tumbuh 8% pada 2022

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular