Mau Gandeng Freeport & Amman, Saham BRMS Terbang!

tahir saleh, CNBC Indonesia
07 November 2019 10:32
Saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) langsung melejit pada perdagangan Kamis ini.
Foto: Emas Palu (BRMS)
Jakarta, CNBC Indonesia - Saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) langsung melejit pada perdagangan Kamis ini (7/11/2019) seiring dengan respons positif investor setelah anak usaha PT Bumi Resources Tbk (BUMI) ini mencatat laba bersih per 9 bulan pertama tahun ini atau per September 2019.

Selain itu, upaya perseroan mengembangkan tambang emas bersama perusahaan tambang besar seperti PT Freeport Indonesia dan PT Amman Mineral Nusa Tenggara dalam membangun smelter emas dan tembaga juga menjadi katalis positif, terutama bagi investor domestik memborong saham ini.

Data BEI mencatat, saham BRMS naik 5,56% menjadi Rp 57/saham dengan nilai transaksi Rp 13,16 miliar dan volume perdagangan 227 juta saham pada pukul 10.20 WIB.


Dalam sepekan terakhir, saham BRMS naik 7,41%, sebulan terakhir 16% dan year to date nail 16%. Sayangnya investor asing melepas saham BRMS Rp 459 juta dan secara year to date asing keluar Rp 167 miliar. Penguatan saham hari ini lebih karena aksi beli dari investor domestik Rp 13,5 miliar.

Data laporan keuangan mencatat, per September 2019, perusahaan berhasil membukukan laba neto yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai US$ 1,01 juta atau setara dengan Rp 14,72 miliar (asumsi kurs Rp 14.000/US$).

Kinerja pada periode 9 bulan ini berbanding terbalik dengan periode yang sama tahun sebelumnya di mana perusahaan tak mampu membukukan laba, kerugiannya pun mencapai US$ 93,95 juta.


BRMS juga sedang menjajaki beberapa perusahaan tambang besar seperti PT Freeport Indonesia dan PT Amman Mineral Nusa Tenggara kerja sama untuk membangun smelter emas dan tembaga.

Direktur BRMS Muhammad Sulthon menyatakan, saat ini studi kelayakan sudah dilakukan. Pada prinsipnya, kerja sama tersebut sebagai keinginan dari pemerintah agar perusahaan yang memiliki cadangan emas dan tembaga saling bekerjasama membuat smelter agar menghasilkan produk yang lebih memiliki nilai tambah.

"BRMS bersama perusahaan di bawah IMA (asosiasi perusahaan tambang) buat kesepakatan, jajaki Freeport, Amman Mineral membuat fasilitas pengolahan, tinggal masalah didirikan Kalimantan Sulawesi atau yang diminta pemerintah ke Sumbawa," kata Muhammad Sulthon, di Jakarta, Rabu (6/11/2019).


Laba BRMS per September ini berhasil ditopang oleh peningkatan pendapatan yang naik tiga kali lipat menjadi US$ 3,46 juta (Rp 48,44 miliar) hingga kuartal ketiga tahun ini. Naik dari US$ 1,18 juta di akhir September 2018. 
Meski demikian, perusahaan milik Grup Bakrie ini masih mengalami kerugian selisih kurs mencapai US$ 132.658.

Direktur Utama Bumi Resources Minerals Suseno Kramadibrata mengatakan tahun ini perusahaan memulai operasi proyek tambang emasnya di lokasi Poboya, Palu yang dioperasikan oleh anak usahanya PT Citra Palu Minerals.

"Kami berharap untuk dapat segera mengoperasikan fasilitas produksi di Poboya pada akhir tahun ini. Selanjutnya, kami berencana untuk segera memulai uji coba produksi dari lokasi tambang kami secepatnya," kata Suseno dalam siaran persnya, Rabu (30/10/2019).

Rencana ke depannya, perusahaan akan menyelesaikan pekerjaan fasilitas infrastruktur di proyek tambang seng dan timah hitamnya di Dairi, Sumatera Utara bersama dengan mitranya NFC China.


Simak, di balik melesatnya harga saham batu bara

[Gambas:Video CNBC]


(tas/hps) Next Article Sah! BRMS Tunjuk Adika Bakrie Jadi Komisaris Utama

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular