Kata Bankir Soal Jokowi Minta Bank Salurkan Kredit ke Desa
Cantika Adinda Putri & Monica Wareza, CNBC Indonesia
06 November 2019 15:09
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo meminta perbankan untuk tidak hanya menyalurkan kredit pada perusahaan-perusahaan besar saja. Lalu apa kata para bankir?
Presiden Direktur Bank BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan perbankan memiliki peran sebagai agent of development (agen pertumbuhan). Di mana ada kegiatan usaha bisnis, di situ bank masuk untuk memberikan fasilitas kredit.
"Bank tidak bisa create bisnis. Contoh di suatu desa terpencil kalau ada bank di situ kasih kredit, konsumen gak ada yang mau pinjam, masih bingung mereka, gak akan jadi," ujar Jahja di Jakarta, Rabu (6/11/2019).
Jahja Setiaatmadja menambahkan untuk menyalurkan kredit ke masyarakat kecil harus ada kerja sama antar institusi yang lakukan sosialisasi.
"Karena yang penting buat kita ujungnya masyarakat desa dapat support dan terbantu, bukan siapa yang lakukan. Kalau semua bank besar masuk desa sama-sama akan ada persaingan antar bank rebut-rebutan nasabah. Ini harus ada spesialisasi karyawan yang mau masuk dan ahli bidang mikro dan sediakan sarana pra-sarana," jelas Jahja.
Direktur Utama Bank BRI Sunarso menambahkan tidak semua bank berani taruh semua risiko dalam satu keranjang dan tidak semua bank bisa bangun kompetensi di semua segmen.
"Sebaiknya kita bagi tugas saja. Tetapi kita juga masuk ke segmen lain tersebut agar lebih efisien," jelasnya.
(roy/roy) Next Article Ada Virus Corona, Seperti Apa Penyaluran Kredit Bank di 2020?
Presiden Direktur Bank BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan perbankan memiliki peran sebagai agent of development (agen pertumbuhan). Di mana ada kegiatan usaha bisnis, di situ bank masuk untuk memberikan fasilitas kredit.
"Bank tidak bisa create bisnis. Contoh di suatu desa terpencil kalau ada bank di situ kasih kredit, konsumen gak ada yang mau pinjam, masih bingung mereka, gak akan jadi," ujar Jahja di Jakarta, Rabu (6/11/2019).
"Karena yang penting buat kita ujungnya masyarakat desa dapat support dan terbantu, bukan siapa yang lakukan. Kalau semua bank besar masuk desa sama-sama akan ada persaingan antar bank rebut-rebutan nasabah. Ini harus ada spesialisasi karyawan yang mau masuk dan ahli bidang mikro dan sediakan sarana pra-sarana," jelas Jahja.
Direktur Utama Bank BRI Sunarso menambahkan tidak semua bank berani taruh semua risiko dalam satu keranjang dan tidak semua bank bisa bangun kompetensi di semua segmen.
"Sebaiknya kita bagi tugas saja. Tetapi kita juga masuk ke segmen lain tersebut agar lebih efisien," jelasnya.
(roy/roy) Next Article Ada Virus Corona, Seperti Apa Penyaluran Kredit Bank di 2020?
Most Popular