Isu Divestasi, Asing Profit Taking di Saham BNLI & ASII

Monica Wareza, CNBC Indonesia
05 November 2019 16:42
Saham Astra dan Bank Permata dilepas asing.
Foto: Menara Astra (dok. Astra)

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah sebelumnya masuk, investor asing terpantau ramai-ramai merealisasikan keuntungan atau profit taking di dua saham yakni PT Bank Permata Tbk (BNLI) dan PT Astra International Tbk (ASII). Pada penutupan perdagangan Selasa ini (5/11/2019), net sell asing kedua saham ini mencapai Rp 76,82 miliar.

Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, pada penutupan hari ini, net sell asing di Bank Permata mencapai Rp 1,94 miliar, sementara net sell di saham Astra tembus Rp 74,88 miliar.

Dalam sepekan terakhir, asing juga keluar dari Bank Permata sebanyak Rp 27,03 miliar dan secara tahun berjalan (year to date) terjadi net sell asing mencapai Rp 496,30 miliar. Namun aksi beli yang dilakukan investor domestik membuat saham BNLI hari ini masih menguat 0,36% di level Rp 1.385/saham kendati investor asing keluar.

Dalam sepekan terakhir perdagangan, saham BNLI naik 3,36%, sebulan 18,38% dan year to date meroket 122%.


Adapun untuk Astra, dalam sepekan terakhir asing juga keluar Rp 121 miliar, year to date asing keluar Rp 99,88 miliar. Sama seperti BNLI, saham ASII juga naik hari ini sebesar 2,99% di level Rp 6.900/saham seiring dengan dorongan dari pembelian saham oleh investor domestik di saat investor asing profit taking.

Dalam sepekan saham ASII minus 1,08%, sebulan naik 9%, dan year to date minus 16,11%.

Salah satu katalis bagi pergerakan saham keduanya yakni kabar dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bahwa dua pemegang saham Bank Permata yakni Standard Chartered (Stanchart) dan Astra siap melepas saham Bank Permata.

Mengacu laporan keuangan per September 2019, Astra dan Stanchart masing-masing menggenggam 44,56% saham Bank Permata, sementara investor publik sisanya 10,88%.


Hingga saat ini, Head of Corporate Communications Astra International, Boy Kelana Soebroto belum merespons kabar tersebut. Tira Ardianti, Head of Investor Relations Astra, juga enggan berkomentar. "No comment."

Pada pekan lalu, di Semarang, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan merangkap Anggota Dewan Komisioner OJK Heru Kristiyana, mengakui bahwa banyak bank dan investor yang mengincar Bank Permata. Menurutnya, investor yang berminat berasal dari berbagai negara, termasuk Jepang, Singapura, Thailand, dan Indonesia.

Otoritas pun menyatakan bahwa kedua pemegang saham pengendali berminat untuk melepas saham Bank Permata. "Yang bidding[menawar[ banyak. Bank-bank dari mana saja ada. Dari Jepang, Indonesia, Thailand. Ini Bank Permata ibarat gadis cantik," ujar Heru, Jumat (1/11/2019).

Heru menambahkan bahwa pada dasarnya kedua pemegang saham pengendali, yakni Stanchart dan Astra berminat untuk melepas saham bank Permata. Syaratnya adalah harganya cocok.

"Stanchart dan Astra memang keduanya mau melepas. Ini mereka lagi tawar menawar harga," tambah Heru.


Simak laba Bank Permata di Q3


(tas/tas) Next Article Bos Astra Buka-bukaan soal Bank Permata & Respons OJK

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular