
Stanchart & Astra Minat Jual Permata, Asing Borong Saham BNLI

Jakarta, CNBC Indonesia - Investor asing sudah mulai masuk lagi memburu saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) pada perdagangan pagi ini, seiring dengan kabar dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bahwa dua pemegang saham bank tersebut yakni Standard Chartered (Stanchart) dan PT Astra International Tbk (ASII) siap melepas saham Bank Permata.
Data perdagangan pukul 11.18 WIB, Senin ini (4/11/2019) mencatat, saham BNLI minus tipis 0,36% di level 1.380/sahan, dan beberapa kali bergerak stagnan sebelumnya. Dalam sepekan terakhir perdagangan, saham BNLI sudah melesat 5,75% dan secara tahun berjalan atau year to date melesat 121%.
Investor asing hari ini masuk Rp 4,16 miliar di pasar reguler, kendati sepekan terakhir asing keluar Rp 59,48 miliar dan secara year to date asing mencatatkan net sell hingga Rp 493,76 miliar di semua pasar.
Mengacu laporan keuangan per September 2019, Astra dan Stanchart masing-masing menggenggam 44,56% saham Bank Permata, sementara investor publik sisanya 10,88%.
Sepanjang 9 bulan pertama tahun ini, Bank Permata mencetak pendapatan bunga Rp 7,44 triliun, naik 7,2% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 6,94 triliun. Pendapatan bunga dan syariah bersih juga naik menjadi Rp 4,11 triliun dari sebelumnya Rp 3,99 triliun.
Dengan pencapaian pendapatan itu, laba bersih perseroan melonjak 121% menjadi Rp 1,09 triliun dari Rp 494,15 miliar.
Pada pekan lalu, di Semarang, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan merangkap Anggota Dewan Komisioner OJK Heru Kristiyana, mengakui bahwa banyak bank dan investor yang mengincar Bank Permata. Menurutnya, investor yang berminat berasal dari berbagai negara, termasuk Jepang, Singapura, Thailand, dan Indonesia.
Otoritas pun menyatakan bahwa kedua pemegang saham pengendali berminat untuk melepas saham Bank Permata. "Yang bidding [menawar[ banyak. Bank-bank dari mana saja ada. Dari Jepang, Indonesia, Thailand. Ini Bank Permata ibarat gadis cantik," ujar Heru, Jumat (1/11/2019).
Heru menambahkan bahwa pada dasarnya kedua pemegang saham pengendali, yakni Stanchart dan Astra berminat untuk melepas saham bank Permata. Syaratnya adalah harganya cocok.
"Stanchart dan Astra memang keduanya mau melepas. Ini mereka lagi tawar menawar harga," tambah Heru.
Sebelumnya Equity Fund Manager PT Majoris Asset Managemen Halimas Tansil, menilai persoalan harga menjadi kendala utama tidak terwujudnya deal dari calon pembeli Bank Permata.
"Soal harga memang menjadi permasalahan antara calon pembeli saham Bank Permata dengan pemegang saham sekarang. Ini yang selalu membuat adanya tidak pernah deal," kata Halimas saat berbincang di CNBC Indonesia, Kamis (10/10/2019).
Astra kemungkinan akan ikut menjual kepemilikan jika harga jual kompetitif. "Kalau mengacu pada transaksi akuisisi bank-bank sebelumnya, akuisisi terjadi pada PBV [price to book value] sekitar 1,7x," tambahnya.
Simak laba Bank Permata di Q3
(tas/hps) Next Article Isu Divestasi, Asing Profit Taking di Saham BNLI & ASII
