Yakin, Pertumbuhan Ekonomi RI Bakal Lebih Baik di Q4-2019!
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
05 November 2019 12:30

Lalu dari sisi investasi, ada harapan bahwa kuartal IV-2019 bakal lebih baik. Investasi, khususnya asing, terlihat sudah pulih pada dua kuartal terakhir setelah empat kuartal beruntun mengalami kontraksi. Bahkan pertumbuhan investasi asing pada kuartal III-2019 adalah yang tertinggi sejak kuartal IV-2015.
Sepertinya investor sudah bisa lega, tidak perlu wait and see lagi karena Pemilu sudah berlalu. Risiko ketidakpastian politik sudah lewat, bahkan rival Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pipres 2014 dan 2019, Prabowo Subianto, sudah bergabung ke pemerintahan. Stabilitas pemerintah akan semakin kuat dan memberikan rasa nyaman kepada investor.
Satu lagi adalah ekspor. Sepertinya ini masih jadi kendala, karena terjadi tren perlambatan sejak kuartal III-2018.
Namun ada harapan ekspor bisa membaik pada kuartal IV-2019. Bahkan pada kuartal III-2019 pun sudah ada tanda-tanda pemulihan, karena ekspor barang dan jasa telah mampu tumbuh positif meski tipis saja di 0,02%.
Pemulihan ekspor diharapkan datang dari membaiknya hubungan Amerika Serikat (AS)-China. Perang dagang antara dua kekuatan ekonomi terbesar di planet bumi ini memang menjadi penyebab utama perlambatan arus perdagangan dunia.
Selepas pertemuan di Washington beberapa waktu lalu, relasi kedua negara terus membaik. Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping berencana meneken perjanjian damai dagang fase I pada bulan ini.
"Saya bisa katakan bahwa kedua pemimpin terus menjalin kontak dengan berbagai cara," ujar Geng Shuang, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China.
Akhir pekan lalu, Trump mengungkapkan melalui cuitan di Twitter bahwa kesepakatan damai dagang fase I akan mencakup sekitar 60% dari isu-isu yang selama ini menjadi perdebatan. Jadi kesepakatan ini sangat dinantikan oleh seluruh dunia, karena bisa menjadi pintu gerbang pemulihan ekonomi global.
Well, mungkin agak sulit untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 5,18% pada kuartal IV-2019. Namun dengan perbaikan di berbagai sisi pengeluaran, sepertinya kita boleh berharap pertumbuhan ekonomi yang lebih baik ketimbang kuartal III-2019.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Sepertinya investor sudah bisa lega, tidak perlu wait and see lagi karena Pemilu sudah berlalu. Risiko ketidakpastian politik sudah lewat, bahkan rival Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pipres 2014 dan 2019, Prabowo Subianto, sudah bergabung ke pemerintahan. Stabilitas pemerintah akan semakin kuat dan memberikan rasa nyaman kepada investor.
Namun ada harapan ekspor bisa membaik pada kuartal IV-2019. Bahkan pada kuartal III-2019 pun sudah ada tanda-tanda pemulihan, karena ekspor barang dan jasa telah mampu tumbuh positif meski tipis saja di 0,02%.
![]() |
Pemulihan ekspor diharapkan datang dari membaiknya hubungan Amerika Serikat (AS)-China. Perang dagang antara dua kekuatan ekonomi terbesar di planet bumi ini memang menjadi penyebab utama perlambatan arus perdagangan dunia.
Selepas pertemuan di Washington beberapa waktu lalu, relasi kedua negara terus membaik. Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping berencana meneken perjanjian damai dagang fase I pada bulan ini.
"Saya bisa katakan bahwa kedua pemimpin terus menjalin kontak dengan berbagai cara," ujar Geng Shuang, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China.
Akhir pekan lalu, Trump mengungkapkan melalui cuitan di Twitter bahwa kesepakatan damai dagang fase I akan mencakup sekitar 60% dari isu-isu yang selama ini menjadi perdebatan. Jadi kesepakatan ini sangat dinantikan oleh seluruh dunia, karena bisa menjadi pintu gerbang pemulihan ekonomi global.
Well, mungkin agak sulit untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 5,18% pada kuartal IV-2019. Namun dengan perbaikan di berbagai sisi pengeluaran, sepertinya kita boleh berharap pertumbuhan ekonomi yang lebih baik ketimbang kuartal III-2019.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular