Hong Kong Resmi Resesi, Apa Dampaknya Buat Indonesia?

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
01 November 2019 13:17
Banyak Tanam Modal di Indonesia
Foto: Berbagai Tulisan Dukungan Aksi Demo di Indonesia di Berbagai Sudut Hong Kong (dok. Twitter @Lini_ZQ)

Guna melihat secara lebih detil dampak dari resesi di Hong Kong terhadap Indonesia, kita bisa mencermati porsi Hong Kong dari total ekspor Indonesia.

Sepanjang tahun 2018, data yang kami lansir dari Trade Map menunjukkan bahwa Indonesia membukukan total ekspor barang senilai US$ 180,2 miliar. Total ekspor barang ke Hong Kong pada tahun 2018 adalah senilai US$ 2,56 miliar.

Jika dihitung secara persentase, sebanyak 1,4% dari total ekspor barang Indonesia pada tahun 2018 dikirimkan ke Hong Kong.

Selain dari kacamata ekspor, dampak dari resesi di Hong Kong terhadap Indonesia bisa kita nilai dari seberapa besar penanaman modal asing (PMA) atau foreign direct investment (FDI) yang datang dari Hong Kong.

Ternyata, Hong Kong merupakan investor yang penting bagi Indonesia. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat bahwa realisasi PMA pada tahun 2018 adalah senilai US$ 29,3 miliar, di mana sebanyak US$ 2 miliar datang dari investor asal Hong Kong. Nilai tersebut setara dengan 6,8% dari total realisasi PMA pada tahun 2018.

Di tahun 2019, kontribusi Hong Kong terhadap realisasi PMA semakin signifikan. Sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2019, BKPM mencatat bahwa realisasi PMA adalah senilai US$ 21,2 miliar, di mana sebanyak US$ 1,7 miliar atau setara dengan 8,2% disumbang oleh investor asal Hong Kong.

Jadi, dampak dari resesi di Hong Kong terhadap Indonesia tak bisa dikatakan kecil. Memang, kalau berbicara mengenai ekspor barang, pasar Hong Kong bukan merupakan pasar yang penting bagi Indonesia.

Namun, kalau berbicara mengenai penanaman modal, peran investor asal Hong Kong terbukti penting bagi Indonesia.

Di masa depan, perekonomian Hong Kong tampaknya masih akan berada dalam tekanan. Pasalnya, hingga kini aksi demonstrasi di sana belum juga bisa diredam. Malahan dalam beberapa waktu terakhir, demonstrasi menjadi semakin gaduh.

Demonstrasi yang disertai pembakaran terhadap tempat-tempat usaha, tembakan gas air mata, water cannon, dan peluru karet telah menjadi pemandangan yang biasa di setiap akhir pekan.

Bahkan, pendapat bahwa perekonomian Hong Kong masih akan berada dalam tekanan disuarakan sendiri oleh pejabat pemerintahnya.

“Hal yang paling menakutkan adalah di masa depan, tidaklah terlihat akan mudah untuk mencetak perbaikan,” tulis Chan Menteri Keuangan Hong Kong Paul Chan dalam sebuah postingan di blog, dilansir dari BBC.

Salah satu upaya yang bisa dilakukan guna meminimalisir dampak dari resesi di Hong Kong adalah mempercepat penandatanganan kerja sama di bidang perdagangan dan investasi yang saat ini tengah digarap, baik itu kerja sama bilateral maupun multilateral.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(ank)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular