Harga Minyak Fluktuatif, Q3-2019 Laba Petrosea Naik 16%

Monica Wareza, CNBC Indonesia
31 October 2019 17:57
Di akhir kuartal III tahun ini pendapatan tumbuh menjadi US$ 378,74 juta (Rp 5,30 triliun), naik dari US$ 326,16 juta di periode yang sama tahun lalu.
Foto: dok Indika
Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten kontraktor minyak bumi dan gas PT Petrosea Tbk (PTRO) sepanjang tahun ini hingga akhir September mengatongi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai US$ 20,58 juta (Rp 288,12 miliar, asumsi kurs Rp 14.000/US$).

Laba bersih ini secara year on year (YoY) naik 15,81% dari periode yang sama tahun sebelummya yang sebesar US$ 17,77 juta.

Kenaikan laba bersih ini mendorong naiknya nilai laba per saham perusahaan menjadi sebesar US$ 0,0204 dari sebelumnya sebesar US$ 0,0176.

Pada periode ini perusahaan berhasil membukukan kenaikan pendapatan sebesar 16,12% YoY. Di akhir kuartal III tahun ini pendapatan tumbuh menjadi US$ 378,74 juta (Rp 5,30 triliun), naik dari US$ 326,16 juta di periode yang sama tahun lalu.

Kontribusi dari lini bisnis kontrak pertambangan mencapai US$ 220,35 juta, atau 58,18% dari total pendapatan. Pendapatan juga dikontribusikan dari lini bisnis rekayasa dan konstruksi yang menyumbangkan US$ 81,85 juta.

Bisnis rekayasa dan konstruksi ini mendapatkan kontrak dari dari beberapa proyek infrastruktur di Kalimantan Tengah dan Timur untuk Maruwai Coal dan Kideco Jaya Agung, serta di Papua dan Jawa Timur untuk Freeport Indonesia.

Sedangkan kontribusi dari lini bisnis Petrosea Logistics & Support Services juga naik sebesar 19,63% menjadi US$ 74,34 juta yang didapatkan dari pengembangan fuel & material storage facility untuk KGTE, kegiatan loading-unloading dan penyediaan storage facilities di POSB Sorong, serta penyediaan port operations and services untuk Freeport Indonesia melalui Kuala Pelabuhan Indonesia.

"Seluruh pencapaian sampai dengan kuartal ketiga tahun 2019 ini diperoleh dari peningkatan produktivitas melalui implementasi operational excellence, kapabilitas teknis dan rekayasa yang kuat, serta transformasi digital operasional tambang yang dilaksanakan untuk memacu kinerja finansial dan operasional perusahaan," kata Hanifa Indradjaya, Direktur Utama perusahaan dalam siaran persnya, Kamis (31/10/2019).
(hps/hps) Next Article PTRO Mau RUPST, Lo Kheng Hong Bakal Dapat Dividen Berapa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular