
Laba Petrosea Melesat 97% Tembus Rp 321 M
tahir saleh, CNBC Indonesia
29 March 2019 09:37

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan pertambangan dan migas Grup Indika Energy, PT Petrosea Tbk (PTRO) membukukan laba bersih sebesar US$ 22,96 juta atau setara dengan Rp 321 miliar (asumsi kurs Rp 14.000/US$) sepanjang tahun lalu.
Laba bersih tersebut melesat 97% dibandingkan dengan realisasi laba bersih tahun sebelumnya US$ 11,63 juta. Berdasarkan laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), laba bersih tersebut ditopang dengan pendapatan yang juga naik tahun lalu.
Pendapatan PTRO tahun lalu tembus US$ 465,74 juta atau setara dengan Rp 6,52 triliun, naik dari tahun sebelumnya US$ 313,47 juta. Pendapatan terbesar perusahaaan yang juga dimiliki sahamnya oleh investor Lo Kheng Hong ini dari bisnis penambangan yakni US$ 264,52 juta, naik dari sebelumnya US$ 171,27 juta.
Pendapatan berikutnya yakni jasa sebesar US$ 68,29 juta, kendati turun dibandingkan dengan tahun sebelumnya US$ 69,82 juta. Bisnis lain yang naik signifikan yakni bisnis konstruksi yang naik menjadi US$ 67,49 juta dari sebelumnya US$ 12,30 juta.
Meskipun pendapatan dan laba naik, beban usaha juga membengkak menjadi US$ 392,62 juta dari sebelumnya US$ 267,77 juta.
Saham PTRO per akhir Desember 2018, dipegang oleh PT Indika Energy Tbk (INDY) sebesar 69,80% dan Lo Kheng Hong 13,43%, sisanya publik 16,77%.
Ruang lingkup kegiatan Petrosea yakni multi-disciplinary engineering, jasa konstruksi, contracting, jasa pertambangan, penyediaan perbekalan (logistik), dan peralatan untuk mendukung kegiatan industri migas, serta pertambangan dan pengembangan infrastruktur. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1972.
(tas/hps) Next Article Emiten Lo Kheng Hong Dapat Rezeki dari Freeport, Berapa ya?
Laba bersih tersebut melesat 97% dibandingkan dengan realisasi laba bersih tahun sebelumnya US$ 11,63 juta. Berdasarkan laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), laba bersih tersebut ditopang dengan pendapatan yang juga naik tahun lalu.
Pendapatan PTRO tahun lalu tembus US$ 465,74 juta atau setara dengan Rp 6,52 triliun, naik dari tahun sebelumnya US$ 313,47 juta. Pendapatan terbesar perusahaaan yang juga dimiliki sahamnya oleh investor Lo Kheng Hong ini dari bisnis penambangan yakni US$ 264,52 juta, naik dari sebelumnya US$ 171,27 juta.
Pendapatan berikutnya yakni jasa sebesar US$ 68,29 juta, kendati turun dibandingkan dengan tahun sebelumnya US$ 69,82 juta. Bisnis lain yang naik signifikan yakni bisnis konstruksi yang naik menjadi US$ 67,49 juta dari sebelumnya US$ 12,30 juta.
Meskipun pendapatan dan laba naik, beban usaha juga membengkak menjadi US$ 392,62 juta dari sebelumnya US$ 267,77 juta.
Saham PTRO per akhir Desember 2018, dipegang oleh PT Indika Energy Tbk (INDY) sebesar 69,80% dan Lo Kheng Hong 13,43%, sisanya publik 16,77%.
Ruang lingkup kegiatan Petrosea yakni multi-disciplinary engineering, jasa konstruksi, contracting, jasa pertambangan, penyediaan perbekalan (logistik), dan peralatan untuk mendukung kegiatan industri migas, serta pertambangan dan pengembangan infrastruktur. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1972.
(tas/hps) Next Article Emiten Lo Kheng Hong Dapat Rezeki dari Freeport, Berapa ya?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular