Profit Taking, Rentetan Penguatan 3 Hari IHSG Akhirnya Putus

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
31 October 2019 16:30
Profit Taking Melanda
Foto: Diskusi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand di Bursa Efek Indonesia, Senin (18/2/2019). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Selain karena sentimen negatif yang datang dari memudarnya prospek terkait kesepakatan dagang tahap satu antara AS dan China, kinerja IHSG juga dibebani oleh aksi profit taking yang dilakukan pelaku pasar saham.

Untuk diketahui, aura profit taking di pasar saham tanah air sudah terasa sejak pekan lalu. Pada perdagangan terakhir di pekan kemarin, Jumat (25/10/2019), IHSG ambruk hingga 1,38%.

Pada perdagangan hari Senin (28/10/2019) hingga Rabu (30/10/2019), IHSG memang ditutup di zona hijau. Namun, IHSG selalu menghabiskan mayoritas sesi dua perdagangan di periode tersebut di zona merah, sebelum kemudian merangsek ke zona hijau pada menit-menit akhir perdagangan.

Wajar jika hasrat pelaku pasar untuk merealisasikan keuntungan di pasar saham begitu terasa dalam beberapa hari terakhir. Pasalnya, IHSG sudah membukukan apresiasi yang signifikan.

Pada bulan ini, IHSG sempat tercatat menguat hingga 10 hari beruntun yakni pada periode 11-24 Oktober. Dalam periode tersebut, IHSG menguat 5,25%.

Dalam periode tersebut, IHSG menguat seiring dengan optimisme terkait dengan pelantikan presiden dan pengumuman nama-nama menteri yang akan mendampingi presiden.

Pada hari Minggu (20/10/2019), Joko Widodo (Jokowi) resmi dilantik dan menjalani periode duanya sebagai presiden, ditemani wakilnya yang baru yakni Ma’ruf Amin. Pada hari Rabu (23/10/2019), Jokowi secara resmi memperkenalkan deretan menteri yang akan menghiasi kabinet barunya. Kabinet di periode dua pemerintahan Jokowi diberi nama Kabinet Indonesia Maju.

Di kabinet periode dua Jokowi, terdapat beberapa nama profesional seperti Pendiri Gojek Nadiem Makarin, CEO NET Wishnutama, serta Pendiri Mahaka Group Erick Thohir. Nadiem didapuk menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Erick Thohir sebagai Menteri BUMN, dan Wishnutama sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Di sisi lain, nama-nama lama yang memiliki rekam jejak oke di periode satu pemerintahan Jokowi masih dipertahankan, Sri Mulyani misalnya. Sri Mulyani akan kembali menjabat sebagai menteri keuangan di periode dua Jokowi.

Selain Sri Mulyani, Basuki Hadimuljono selaku menteri PUPR di periode satu Jokowi juga kembali dipercaya untuk memegang posisi yang sama di periode dua.

Lebih lanjut, sentimen positif bagi IHSG dalam periode tersebut datang dari hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI).

Pada hari Rabu (23/10/2019), RDG BI untuk periode Oktober 2019 dimulai dan berakhir pada hari Kamis (24/10/2019), diikuti oleh pengumuman tingkat suku bunga acuan.

Dalam konferensi pers yang digelar pasca RDG selesai digelar, BI kembali memutuskan untuk menyuntikkan stimulus bagi perekonomian Indonesia dengan memangkas tingkat suku bunga acuan sebesar 25 bps.

"Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 23-24 Oktober memutuskan untuk menurunkan bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 25 bps menjadi 5%," kata Gubernur BI Perry Warjiyo di Gedung BI, Kamis (24/10/2019).

"Kebijakan tersebut konsisten dengan perkiraan inflasi yang terkendali dan imbal hasil instrumen keuangan domestik yang tetap menarik, serta langkah pre-emptive lanjutan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi domestik di tengah perekonomian global yang melambat," tambah Perry.

Untuk diketahui, pemangkasan tingkat suku bunga pada pekan lalu menandai pemangkasan tingkat suku bunga acuan selama empat bulan beruntun. Jika ditotal, tingkat suku bunga acuan sudah dipangkas sebesar 100 bps dalam empat bulan terakhir.

Kini, hasrat pelaku pasar untuk melakukan profit taking tampak sudah bulat sehingga IHSG melemah dengan signifikan.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(ank/ank)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular