Data Investasi Top, Kok Rupiah Masih di Atas Rp 14.000/US$?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
31 October 2019 13:15
Kebijakan Moneter AS dan Damai Dagang Jaga Rupiah di Zona Hijau
Ilustrasi Money Changer (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Akan tetapi, rupiah masih bersyukur karena mampu bertahan di zona hijau. Setidaknya rupiah mampu bergerak searah dengan mata uang utama Asia lainnya.

Berikut perkembangan kurs dolar AS terhadap mata uang utama Benua Kuning pada pukul 12:38 WIB:



Mata uang Asia dibuai oleh hasil rapat Bank Sentral AS (The Federal Reserve/The Fed). Dini hari tadi waktu Indonesia, Ketua Jerome Powell dan sejawat memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 1,5-1,75%.


Setelah pengumuman suku bunga acuan, dolar AS langsung nyungsep dan masih terjadi sampai saat ini. Pada pukul 12:41 WIB, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) melemah 0,31%.

Penurunan suku bunga acuan memang berdampak negatif terhadap dolar AS. Sebab imbalan investasi dalam instrumen berbasis mata uang ini (terutama di aset berpendapatan tetap seperti obligasi) akan ikut turun seiring penurunan suku bunga acuan. Dolar AS jadi kurang seksi.

Selain itu, investor juga lega karena kesepakatan damai dagang AS-China kemungkinan tetap ditandatangani bulan depan meski KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Chile batal. Situasi Chile yang tidak kondusif karena gelombang aksi massa membuat acara tersebut sulit dilaksanakan.


Padahal KTT APEC awalnya akan menjadi panggung bagi AS-China untuk menyepakati perjanjian damai dagang fase I. Situasi di Chile sempat membuat pasar bertanya-tanya, apakah kesepakatan damai dagang bisa terwujud?

Sekarang pertanyaan itu sudah terjawab. Gedung Putih menegaskan kesepakatan dagang degan China tetap akan terjadi, tempat urusan belakangan.

"Kami sedang mencoba untuk melakukan finalisasi kesepakatan dagang fase I dengan China yang bersejarah dalam jangka waktu sesuai jadwal," sebut pernyataan tertulis Gedung Putih.

Penurunan Federal Funds Rate dan terjaganya aura damai dagang AS-China mampu menopang penguatan rupiah dan berbagai mata uang Asia. Namun sayang sekali, data realisasi investasi yang positif belum bisa banyak membantu.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular