Jawaban Tegas Bos OJK Soal Kondisi Sektor Keuangan RI

Monica Wareza, CNBC Indonesia
31 October 2019 11:30
OJK menyebutkan sektor keuangan di Indonesia sudah mengalami perbaikan sejak terjadinya krisis keuangan, baik di sektor makro dan mikro.
Foto: Wimboh Santoso, Ketua Dewan Komisioner OJK/CNBC Indonesia/Tahir Saleh
Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan sektor keuangan di Indonesia sudah mengalami perbaikan sejak terjadinya krisis keuangan, baik di sektor makro dan mikro. Hal ini ditunjukkan dengan kembali membaiknya permodalan perbankan di posisi 23% yang dinilai cukup efisien.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan dengan kondisi permodalan tersebut, perbankan harus mampu memaksimalkan modal tersebut untuk menyalurkan pembiayaan, terutama untuk sektor-sektor prioritas dan tak hanya terkonsentrasi pada satu sektor saja.


"Jadi kita harus generate pengusaha baru sehingga kredit ga terkonsentrasi ke pengusaha tertentu, atau pengusaha tertentu harus perluas kapasitas jadi ruang masih bisa. Akhirnya perbankan punya ruang sempit padahal ruang besar. Mau berapa saja target siap tapi ke siapa dulu, jangan terkonsentrasi," kata Wimboh dalam acara CEO Networking di Ritz Carlton, Jakarta, Kamis (31/10/2019).

Dia menjelaskan, dari sisi likuiditas Indonesia saat ini dinilai masih cukup baik. Tak terjadi tarik-tarikan likuiditas antara perbankan dan pemerintah yang aktif menerbitkan surat utang. kebijakan moneter pun dinilai akomodatif sehingga bisa menjaga likuiditas baik.

Untuk itu, sektor-sektor yang potensial untuk penyaliran kredit. harus terus dibidik seperti sektor pertanian dan konstruksi. Sektor pertanian dinilai terus mengalami pertumbuhan permintaan kredit, terakhir pertumbuhan di sektor ini mencapai 19,6%.

Sedangkan untuk sektor konstruksi masih membutuhkan pendanaan yang lebih besar seiring dengan concern pemerintah untuk terus mendorong pembangunan infrastruktur hingga ke daerah.

"[Sektor] Investasi kreditnya cukup tinggi ,paling tinggi dari yang lain mencapai total kreditnya 12,8%," imbuh dia.


(roy/roy) Next Article LIVE Now! Bos OJK Bicara Kondisi Terkini Industri Keuangan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular