Gaji Cuma UMP Nih, Bisa Investasi Saham Gak Ya?

Market - Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
30 October 2019 14:47
Bahkan untuk mengambil program deposito saja masih banyak pertimbangan. Foto: Infografis/ ini dia cara memilih Broker Untuk Investasi Saham/ Aristya Rahadian Krisabella
Jakarta, CNBC Indonesia - Sebagian besar masyarakat enggan berinvestasi karena menurutnya gaji yang diperoleh relatif kecil dan tidak ada dana yang tersisa untuk membeli instrument keuangan, seperti reksa dana dan saham. Bahkan untuk mengambil program deposito saja masih banyak pertimbangan.

Oleh karena itu, mari coba cari tahu apakah seseorang dengan tingkat gaji standar alias selevel Upah Minimum Provinsi (UMP) bisa berinvestasi.

Merujuk pada surat edaran menteri ketenagakerjaan, UMP tahun 2020 hanya akan naik sebesar 8,51%, di mana pada demo hari ini buruh meminta upah mereka untuk di naikkan sekitar 10-15%.

Tahun ini, UMP untuk DKI Jakarta adalah Rp 3.940.972. Kalau naik 8,51%, maka UMP ibukota akan menjadi Rp 4.276.348,72. Nyaris Rp 4,3 juta.

Masa sih gaji segitu tidak cukup untuk berinvestasi di instrumen mana pun? Bagaimana dengan pasar saham?

Penghasilan yang diterima tiap bulannya tentu sebagian besar digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok, seperti biaya kontrakan, uang makan dan biaya transportasi. Belum lagi jika ada utang atau cicilan yang mesti di bayar tiap bulannya.

Umumnya, untuk memenuhi seluruh biaya tersebut, akan menggerus sekitar 50-70% gaji kita tiap bulan. Jadi sebenarnya masih terdapat anggaran sisa untuk berinvestasi.

Sayangnya, banyak pihak memilih menggunakan anggaran tersebut untuk kebutuhan gaya hidup, seperti hang out dengan teman atau membeli aksesori.

Pada dasarnya, boleh-boleh saja kita menyisihkan uang untuk kebutuhan gaya hidup karena membantu meringankan stress, tapi mungkin porsinya bisa dikurangi agar ada dana tersisa untuk investasi.

Pasalnya, hanya dengan menyisihkan dana kurang dari 10% gaji UMR kita sudah bisa berinvestasi di pasar saham, bahkan membeli saham likuid dengan kinerja yang baik.

10% dari UMP tahun ini, setara dengan Rp 394 ribu, sedangkan tahun depan akan menjadi Rp 428 ribu.

Dengan uang tersebut, kita bisa membeli 100 unit atau 1 lot saham dari setidaknya 25 emiten yang masuk kategori indeks LQ45. Bahkan bisa membeli lebih dari 1 emiten.

Untuk diketahui saham yang masuk dalam kategori indeks LQ45 memiliki tingkat likuiditas yang tinggi dan kapitalisasi pasar besar, serta didukung oleh kinerja fundamental perusahaan yang baik.

Berikut adalah 28 emiten yang tergabung dalam indeks LQ45 dengan harga 1 lot sahamnya di bawah Rp 428 ribu. Berdasarkan tabel di bawah tampak terdapat saham dengan harga 1 lot kurang dari Rp 100 ribu tapi telah membukukan cuan lebih dari dua kali lipat. Saham yang dimaksud adalah PT Barito Pacifik Tbk (BRPT).

Kemudian emiten lainnya yang juga memberikan imbal hasil selangit dengan harga terjangkau termasuk PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPS).

Perusahaan

Kode Saham

Harga 1 Lot

Imbal Hasil (YTD %)

PT Sri Rejeki Isman Tbk

SRIL

29,000

-18.44

PT Pakuwon Jati Tbk

PWON

63,000

0.81

PT Medco Energi Internasional Tbk

MEDC

67,000

-0.73

PT Aneka Tambang Tbk

ANTM

93,500

20.92

PT Barito Pacific Tbk

BRPT

98,000

107.11

PT Jakarta SE Liquidity 45 Index

LQ45

99,988

1.54

PT Ciputra Development Tbk

CTRA

117,000

14.85

PT Surya Citra Media Tbk

SCMA

128,000

-31.82

PT Media Nusantara Citra Tbk

MNCN

130,000

84.78

PT Adaro Energy Tbk

ADRO

132,500

9.88

PT Indika Energy Tbk

INDY

134,000

-16.09

PT Bumi Serpong Damai Tbk

BSDE

145,000

17.53

PT Waskita Karya (Persero) Tbk

WSKT

163,000

-3.57

PT Kalbe Farma Tbk

KLBF

165,000

7.57

PT Erajaya Swasembada Tbk

ERAA

177,000

-21.36

PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk

JPFA

178,500

-16.98

PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk

PTPP

183,500

1.66

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

BBTN

191,500

-23.82

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk

WIKA

213,000

28.10

PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk

HMSP

215,000

-42.05

PT Bukit Asam Tbk

PTBA

237,000

-45.35

PT Perusahaan Gas Negara Tbk

PGAS

242,000

10.85

PT XL Axiata Tbk

EXCL

353,000

77.78

PT Vale Indonesia Tbk

INCO

374,000

13.50

PT Matahari Department Store Tbk

LPPF

374,000

-32.86

PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah

BTPS

398,000

112.81

PT AKR Corporindo Tbk

AKRA

403,000

-6.53

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

BBRI

422,000

15.57


Keterangan: Harga dan imbal hasil terakhir dari data hari ini (30/10/2019) oukul 13:44 WIB

Nah dari perhitungan tersebut, sejatinya tidak ada alasan bahwa tidak bisa menyisihkan uang untuk berinvestasi.

Akan tetapi, patut dicatat bahwa sebelum membeli saham, investor harus mendaftarkan diri di perusahaan sekuritas yang memiliki ketentuan setoran awal berbeda-beda.

Tips Investasi di Saat Resesi
[Gambas:Video CNBC]

Pihak Otoritas Bursa maupun BEI menyerahkan sepenuhnya besaran setoran awal pada masing-masing sekuritas, ada yang minimal Rp 10 juta, ada pula yang bisa hanya dengan Rp 100.000.

Kemudian, juga ada fee jika melakukan transaksi beli atau jual saham dengan kisaran 0,15 - 0,35% hingga dari nilai transaksi saham (sudah termasuk pajak pertambahan nilai/PPN). Untuk transaksi penjualan ada biaya tambahan pajak penghasilan (PPh) 0,1%.

Lebih lanjut, sebagai investor pemula, disarankan menabung saham bukan menjadi trader. Dengan kata lain, sedikit demi sedikit kita membeli saham untuk memperkuat portofolio investasi. Pasalnya, menjadi trader tanpa pengetahuan investasi yang cukup besar kemungkinan berujung pada rugi.

TIM RISET CNBC INDONESIA
Artikel Selanjutnya

Mau Investasi Saham tapi Gaji UMP? Begini Strateginya Gaes


(dwa/dwa)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading