Tips Investasi Saham

Banyak Lowongan, Mau Jadi PNS atau Investor Saham?

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
29 October 2019 16:18
Banyak Lowongan, Mau Jadi PNS atau Investor Saham?
Foto: Infografis/ Rekrutmen Lowongan CPNS Dibuka, Ini Syarat dan Ketentuannya /Aristya Rahadian Krisabella

Jakarta, CNBC Indonesia - Menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) atau dulunya dikenal sebagai Pegawai Negri Sipil (PNS) menjadi impian sebagaian masyarakat Indonesia karena menjanjikan pendapatan sejak masih aktif maupun setelah pensiun berkerja.

Bukan hanya 12 bulan ditambah Tunjangan Hari Raya (THR) saja yang didapat ASN, melainkan gaji ke-13 serta tunjangan performa kerja juga diberikan oleh Pemerintah. Bagi yang ingin berkarir sebagai ASN, Pemerintah akan membuka lowongan secara online mulai 11 November mendatang.

"Sesuai dengan keputusan surat tersebut, pendaftaran direncanakan dimulai pada tanggal 11 November 2019, secara online melalui SSCASN BKN. Pelamar hanya bisa mendaftar di 1 instansi dan 1 formasi jabatan di K/L baik di Pemda, Provinisi, Kabupaten, atau Kota," seperti dikutip surat tersebut, Selasa (29/10/2019).


Walaupun terlihat stabil dan aman, tetapi kebutuhan hidup di zaman yang serba menuntut kemajuan seperti saat ini membuat ASN harus meningkatkan pendapatannya, terutama kebutuhan yang memerlukan biaya tinggi seperti menikah membeli mobil, rumah, hingga menyekolahkan anak di sekolah favorit.

Di antara banyak hal yang bisa dilakukan ASN ialah berinvestasi. Nantinya, keuntungan investasi dapat digunakan untuk mencukupi berbagai kebutuhan baik pribadi maupun keluarga. Salah satu investasi yang dapat dipilih ASN ialah saham. Berinvestasi saham dapat membuat ASN lebih mumpuni secara ekonomi.

Beberapa saham yang dikompilasi CNBC Indonesia berikut mampu memberikan keuntungan hingga 183% dalam lima tahun terakhir, berikut saham-sahamnya:

NoNama SahamKode SahamKinerja 5 Tahun (%)Harga Saham
1PT Bank Central Asia TbkBBCA183,2630875
2PT Indofood CBP Sukses Makmur TbkICBP130,211625
3PT Bank Rakyat Indonesia TbkBBRI110,54210
4PT Telekomunikasi Indonesia TbkTLKM86,771630
5PT Bank Tabungan Negara TbkBBTN86,471930
Data hingga 29 Oktober 2019, Bursa Efek Indonesia, diolah

Tidak hanya mendapatkan keuntungan dari apresiasi harganya, saham juga memberikan dividen dari laba atau keuntungan usaha yang dibagikan kepada para pemegangnya setiap tahun, terutama saham-saham milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Tidak hanya memberikan keuntungan, saham juga memiliki risiko, antara lain: Capital Loss, Merupakan kebalikan dari Capital Gain, yaitu suatu kondisi dimana investor menjual saham lebih rendah dari harga beli alias rugi karena harganya turun.

ada pula risiko Likuidasi, yaitu perusahaan dinyatakan bangkrut oleh Pengadilan, atau perusahaan tersebut dibubarkan. Tetapi bagi perusahaan yang sudah mapan rasanya cukup jauh dari risiko tersebut.

Berlanjut, Cara membeli saham bagi ASN >>>>

Saham merupakan salah satu produk pasar modal yang dapat diperjualbelikan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan dapat dijadikan sarana investasi dalam jangka panjang. Berinvestasi saham pada hari ini bisa dikatakan mudah.

Hampir sama dengan membuka rekening di sebuah bank, menurut panduan Yuk Nabung Saham yang dibuat Bursa Efek Indonesia, ASN maupun calon investor harus melalui 4 langkah berikut untuk menjadi investor saham:
Sumber: Yuk Nabung Saham

1. Siapkan Dokumen Pendukung. Pertama-tama siapkan copy dokumen pribadi sebagai pendukung formulir pendaftaran sebelum berinvestasi, antara lain: Kartu Tanda Penduduk (KTP), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan buku tabungan (halaman depan nomer rekening), serta materai Rp 6.000 minimal 2 buah.

2. Isi Formulir di Salah Satu Perusahaan Sekuritas.
 Setelah copy dokumen lengkap, calon investor tidak dapat serta merta mendaftar dan bertransaksi di BEI, akan tetapi harus melalui perantara (broker) atau perusahaan sekuritas dengan membawa dokumen asli tersebut di atas untuk mendaftar sebagai nasabahnya.


Ada sekitar 124 perusahaan sekuritas yang terdaftar di BEI dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
 Selanjutnya, calon investor akan diarahkan untuk mengisi formulir pembukaan rekening (Opening Account) & formulir Rekening Dana Investor (RDI) dari salah satu Bank yang berkerjasama.

Setelah dokumen dan formulir diisi lengkap, perusahaan sekuritas harus melakukan proses penelaahan calon investor atau proses know your customer (KYC).

Setelah disetujui menjadi nasabah, calon investor akan mendapatkan e-mail berupa username & password untuk masuk ke sistem aplikasi jual beli saham (jika terdapat fasilitas online trading).
 

Nasabah baru tersebut juga akan mendapat nomor Single Investor Identification (SID) berupa kartu dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) yang disalurkan melalui perusahaan sekuritas.

3. Setor Dana. Pihak Sekuritas akan menginformasikan nomor rekening bank kepada calon investor sebagai saldo awal bertransaksi saham. Masing-masing perusahaan sekuritas memiliki kebijakannya sendiri mengenai nilai deposit yang harus disetorkan. 

Calon Investor menyetorkan dana ke nomor Rekening Dana Investor (RDI) atas nama calon investor sendiri, bukan atas nama orang maupun pihak lain.

4. Siap Berinvestasi. Setelah ketiga tahapan dilalui, ASN dapat memilih 659 perusahaan terdaftar (emiten) di bursa hingga berita ini dibuat.

Berlanjut, Cara Memilih saham bagi ASN >>> Saking banyaknya saham di bursa, maka tentu tidak mudah memilih saham yang baik untuk investasi. Nah untuk memudahkan memilih saham yang baik, dapat mengacu kepada indeks saham yang dibuat BEI.

Saat ini otoritas bursa atau BEI memiliki 22 jenis indeks saham, ada yang dibuat oleh otoritas bursa ada pula hasil kerja sama dengan pihak swasta. Seperti IHSG, LQ45, IDX30, IDX80, Jakarta Islamic Index (JII), Pefindo25, MNC36 serta indeks-indeks lainnya.

Indeks-indeks tersebut memiliki karakteristiknya masing-masing yang dapat digunakan untuk membaca pergerakan saham secara umum. 
Nah, salah satu indek yang menjadi acuan ialah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan LQ45.

IHSG merupakan indeks utama yang dijadikan acuan pokok untuk mengukur pergerakan semua saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. IHSG sendiri sering dijadikan pembanding (benchmark) kinerja reksa dana saham sebagai tolak ukur kinerja.

LQ45 terdiri dari 45 saham terpilih dengan likuiditas tertinggi dan kriteria tertentu lainnya seperti nilai kapitalisasi dan persentase nilai saham beredar (free float) dan fundamental perusahaannya yang cukup baik.

Pemilihan daftar Saham LQ45 dilakukan setiap 6 bulan. Indeks ini lazim menjadi acuan bagi investor dengan dana besar seperti perusahaan aset manajemen untuk meracik reksa dana saham.

Selamat Berinvestasi.
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular