Tips Investasi Saham
Banyak Lowongan, Mau Jadi PNS atau Investor Saham?

Jakarta, CNBC Indonesia - Menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) atau dulunya dikenal sebagai Pegawai Negri Sipil (PNS) menjadi impian sebagaian masyarakat Indonesia karena menjanjikan pendapatan sejak masih aktif maupun setelah pensiun berkerja.
Bukan hanya 12 bulan ditambah Tunjangan Hari Raya (THR) saja yang didapat ASN, melainkan gaji ke-13 serta tunjangan performa kerja juga diberikan oleh Pemerintah. Bagi yang ingin berkarir sebagai ASN, Pemerintah akan membuka lowongan secara online mulai 11 November mendatang.
"Sesuai dengan keputusan surat tersebut, pendaftaran direncanakan dimulai pada tanggal 11 November 2019, secara online melalui SSCASN BKN. Pelamar hanya bisa mendaftar di 1 instansi dan 1 formasi jabatan di K/L baik di Pemda, Provinisi, Kabupaten, atau Kota," seperti dikutip surat tersebut, Selasa (29/10/2019).
Walaupun terlihat stabil dan aman, tetapi kebutuhan hidup di zaman yang serba menuntut kemajuan seperti saat ini membuat ASN harus meningkatkan pendapatannya, terutama kebutuhan yang memerlukan biaya tinggi seperti menikah membeli mobil, rumah, hingga menyekolahkan anak di sekolah favorit.
Di antara banyak hal yang bisa dilakukan ASN ialah berinvestasi. Nantinya, keuntungan investasi dapat digunakan untuk mencukupi berbagai kebutuhan baik pribadi maupun keluarga. Salah satu investasi yang dapat dipilih ASN ialah saham. Berinvestasi saham dapat membuat ASN lebih mumpuni secara ekonomi.
Beberapa saham yang dikompilasi CNBC Indonesia berikut mampu memberikan keuntungan hingga 183% dalam lima tahun terakhir, berikut saham-sahamnya:
No | Nama Saham | Kode Saham | Kinerja 5 Tahun (%) | Harga Saham |
1 | PT Bank Central Asia Tbk | BBCA | 183,26 | 30875 |
2 | PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk | ICBP | 130,2 | 11625 |
3 | PT Bank Rakyat Indonesia Tbk | BBRI | 110,5 | 4210 |
4 | PT Telekomunikasi Indonesia Tbk | TLKM | 86,77 | 1630 |
5 | PT Bank Tabungan Negara Tbk | BBTN | 86,47 | 1930 |
Tidak hanya mendapatkan keuntungan dari apresiasi harganya, saham juga memberikan dividen dari laba atau keuntungan usaha yang dibagikan kepada para pemegangnya setiap tahun, terutama saham-saham milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Tidak hanya memberikan keuntungan, saham juga memiliki risiko, antara lain: Capital Loss, Merupakan kebalikan dari Capital Gain, yaitu suatu kondisi dimana investor menjual saham lebih rendah dari harga beli alias rugi karena harganya turun.
ada pula risiko Likuidasi, yaitu perusahaan dinyatakan bangkrut oleh Pengadilan, atau perusahaan tersebut dibubarkan. Tetapi bagi perusahaan yang sudah mapan rasanya cukup jauh dari risiko tersebut.
Berlanjut, Cara membeli saham bagi ASN >>>>