
Harga Minyak Anjlok Lagi Gara-Gara Stok Minyak AS Naik
Tirta Citradi, CNBC Indonesia
30 October 2019 09:48

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga si emas hitam pagi ini diperdagangkan melemah. Pemicunya lagi-lagi adalah naiknya stok minyak mentah AS.
Pada 09.30 WIB, minyak mentah kontrak berjangka jenis Brent dihargai di US$ 61,38/barel atau turun 0,34%. Sementara itu di waktu yang sama harga minyak jenis Light Sweet turun lebih dalam 0,5% ke level US$ 55,26/barel.
Sentimen yang memicu kembali merosotnya harga minyak adalah meningkatnya stok minyak mentah di Cushing, Oklahoma. Stok minyak mentah di pusat pengiriman minyak Light Sweet tersebut naik 1,2 juta barel menurut American Petroleum Institute (API) seperti yang diwartakan Reuters.
"Anjloknya harga minyak dalam 48 jam terakhir menunjukkan bahwa kekhawatiran kembali merebak seiring dengan pasokan yang masih berlimpah" kata Stephen Innes, ahli strategi pasar AxiTrader.
Kekhawatiran akan kembali terpangkasnya permintaan minyak masih membayangi dalam kurun waktu 16 bulan terakhir terjadinya perang dagang Amerika Serikat-China.
Perang dagang yang terjadi telah membuat perekonomian global tumbuh melambat. Ketika perekonomian tumbuh melambat biasanya kebutuhan minyak mentah juga ikut melambat.
Sentimen lain yang juga turut menekan harga minyak adalah pernyataan deputi menteri energi Rusia yang mengatakan pemangkasan produksi minyak yang lebih besar oleh OPEC, Rusia dan negara penghasil minyak lain (OPEC+) masih terlalu dini untuk dilakukan.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(twg/hps) Next Article Pasokan Seret, Harga Minyak Menanjak
Pada 09.30 WIB, minyak mentah kontrak berjangka jenis Brent dihargai di US$ 61,38/barel atau turun 0,34%. Sementara itu di waktu yang sama harga minyak jenis Light Sweet turun lebih dalam 0,5% ke level US$ 55,26/barel.
"Anjloknya harga minyak dalam 48 jam terakhir menunjukkan bahwa kekhawatiran kembali merebak seiring dengan pasokan yang masih berlimpah" kata Stephen Innes, ahli strategi pasar AxiTrader.
Kekhawatiran akan kembali terpangkasnya permintaan minyak masih membayangi dalam kurun waktu 16 bulan terakhir terjadinya perang dagang Amerika Serikat-China.
Perang dagang yang terjadi telah membuat perekonomian global tumbuh melambat. Ketika perekonomian tumbuh melambat biasanya kebutuhan minyak mentah juga ikut melambat.
Sentimen lain yang juga turut menekan harga minyak adalah pernyataan deputi menteri energi Rusia yang mengatakan pemangkasan produksi minyak yang lebih besar oleh OPEC, Rusia dan negara penghasil minyak lain (OPEC+) masih terlalu dini untuk dilakukan.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(twg/hps) Next Article Pasokan Seret, Harga Minyak Menanjak
Most Popular