
Q3-2019, Sido Muncul Cetak Laba Rp 578 M
Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
25 October 2019 17:43

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten farmasi, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) mampu mempertahankan kinerja keuangan yang cukup memuaskan pada 9 bulan pertama tahun ini, di mana baik kinerja top line (pendapatan) maupun bottom line (laba bersih) sama-sama tumbuh positif.
Hingga akhir September 2019, penjualan perusahaan tumbuh 9,48% secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi Rp 2,13 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1,94 triliun.
Penjualan dari lini usaha jamu herbal dan suplemen masih memberikan kontribusi terbesar (67,1%) dengan total perolehan mencapai Rp 1,43 triliun, naik 11,78% dibandingkan tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 1,28 triliun.
Sedangkan untuk lini usaha makanan dan minuman tercatat tumbuh 3,16% YoY menjadi Rp 608,02 miliar dari Rp 589,37 miliar, dan bisnis farmasi naik signifikan 19,8% secara tahunan menjadi ke level Rp 92,32 miliar dari Rp 77,06 miliar.
Lebih lanjut, kinerja keuangan perusahaan semakin cemerlang dengan turunnya beban pokok penjualan, yang merupakan pos pembiayaan utama.
Hingga akhir kuartal III-2019, beban pokok penjualan dan pendapatan SIDO cenderung stagnan dengan hanya mencatatkan pertumbuhan 1,36% YoY ke level Rp 970,22 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 957,19 miliar.
Jika ditilik lebih lanjut, beban pokok penjualan tumbuh terbatas karena biaya bahan baku, yang berkontribusi 78,19%, mencatatkan kontraksi sebesar 2,05% YoY ke Rp 708,62 miliar.
Dengan pos beban utama tumbuh lebih rendah dibandingkan dengan pos pendapatan memberikan ruang yang lebih bagi SIDO untuk mencatatkan keuntungan yang lebih besar.
Hal ini terbukti dari capaian kinerja laba bersih perusahaan yang tumbuh dua digit 20,48% YoY menjadi Rp 578,45 miliar, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 480,11 miliar.
Alhasil perolehan margin bersih perusahaan juga meningkat, dari 24,69% menjadi 27,17%.
Di lain pihak, total aset perusahaan per akhir September tahun ini mencapai Rp 3,54 triliun. Sedangkan total liabilitas dan total ekuitas perusahaan masing-masing sebesar Rp 365,43 miliar dan Rp 3,17 triliun.
Lebih lanjut, seiring dengan kinerja keuangan yang positif, terlihat pada pukul 11:04 WIB harga saham perusahaan menguat 4,22% menjadi Rp 1.235/unit saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 8,69 miliar. Investor asing juga terlihat memburu saham SIDO dengan mencatatkan aksi beli bersih senilai RP 9,97 miliar.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(dwa/hps) Next Article Sido Muncul Raih Pertumbuhan Laba Double Digit pada Q1-2020
Hingga akhir September 2019, penjualan perusahaan tumbuh 9,48% secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi Rp 2,13 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1,94 triliun.
Penjualan dari lini usaha jamu herbal dan suplemen masih memberikan kontribusi terbesar (67,1%) dengan total perolehan mencapai Rp 1,43 triliun, naik 11,78% dibandingkan tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 1,28 triliun.
Sedangkan untuk lini usaha makanan dan minuman tercatat tumbuh 3,16% YoY menjadi Rp 608,02 miliar dari Rp 589,37 miliar, dan bisnis farmasi naik signifikan 19,8% secara tahunan menjadi ke level Rp 92,32 miliar dari Rp 77,06 miliar.
Hingga akhir kuartal III-2019, beban pokok penjualan dan pendapatan SIDO cenderung stagnan dengan hanya mencatatkan pertumbuhan 1,36% YoY ke level Rp 970,22 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 957,19 miliar.
Jika ditilik lebih lanjut, beban pokok penjualan tumbuh terbatas karena biaya bahan baku, yang berkontribusi 78,19%, mencatatkan kontraksi sebesar 2,05% YoY ke Rp 708,62 miliar.
Dengan pos beban utama tumbuh lebih rendah dibandingkan dengan pos pendapatan memberikan ruang yang lebih bagi SIDO untuk mencatatkan keuntungan yang lebih besar.
Hal ini terbukti dari capaian kinerja laba bersih perusahaan yang tumbuh dua digit 20,48% YoY menjadi Rp 578,45 miliar, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp 480,11 miliar.
Alhasil perolehan margin bersih perusahaan juga meningkat, dari 24,69% menjadi 27,17%.
Di lain pihak, total aset perusahaan per akhir September tahun ini mencapai Rp 3,54 triliun. Sedangkan total liabilitas dan total ekuitas perusahaan masing-masing sebesar Rp 365,43 miliar dan Rp 3,17 triliun.
Lebih lanjut, seiring dengan kinerja keuangan yang positif, terlihat pada pukul 11:04 WIB harga saham perusahaan menguat 4,22% menjadi Rp 1.235/unit saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 8,69 miliar. Investor asing juga terlihat memburu saham SIDO dengan mencatatkan aksi beli bersih senilai RP 9,97 miliar.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(dwa/hps) Next Article Sido Muncul Raih Pertumbuhan Laba Double Digit pada Q1-2020
Most Popular