
Cicipi Lagi 13 Ribuan, Rupiah Malah KO di Akhir Perdagangan
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
24 October 2019 17:16

Hawa optimis pelaku pasar menyambut Kabinet Indonesia Baru masih mendongkrak kinerja rupiah di awal perdagangan hari ini. Setelah resmi dilantik pada Rabu kemarin, hari ini Sidang Kabinet pertama sudah berlangsung.
Presiden Jokowi langsung menyampaikan beberapa hal, terutama apa yang akan dikerjakan dalam lima tahun ke depan.
"Sidang paripurna pertama pagi hari ini, saya ingin menyampaikan beberapa hal yang harus kita ketahui bersama. Terutama yang akan kita kerjakan, kerja-kerja besar yang akan kita lakukan lima tahun ke depan," kata Jokowi di Istana Merdeka, Kamis (24/10/2019).
Selain itu Presiden Jokowi menegaskan tidak ada visi misi menteri.
"Bahwa tidak ada visi-misi Menteri. Yang ada adalah visi-misi Presiden dan Wakil Presiden. Tolong dicatat," katanya.
Pernyataan tersebut mengindikasikan Jokowi ingin para menterinya bersinergi untuk mencapai visi misinya.
Setelah euforia Kabinet Indonesia Maju, pengumuman suku bunga Bank Indonesia (BI) siang tadi menjadi fokus pelaku pasar. BI memutuskan kembali memangkas suku bunga 7-Day Reverse Repo Rate pada hari ini.
"Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 23-24 Oktober memutuskan untuk menurunkan bunga acuan BI 7-Day RR 25 bps menjadi 5%," kata Gubernur BI Perry Warjiyo.
Dengan keputusan kali ini, berarti BI sudah memangkas suku bunga dalam empat bulan berturut-turut.
"Kebijakan tersebut konsisten dengan perkiraan inflasi yang terkendali dan imbal hasil instrumen keuangan domestik yang tetap menarik, serta langkah pre-emptive lanjutan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi domestik di tengah perekonomian global yang melambat," tambah Perry.
Pemangkasan suku bunga kali ini sudah diprediksi banyak pihak, sehingga tanpa kejutan lagi.
Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan BI 7 Day Reverse Repo Rate akan turun 25 basis poin (bps) menjadi 5%. Tim Riset CNBC Indonesia juga memproyeksikan BI akan kembali memangkas suku bunga.
Akibatnya rupiah diterpa aksi ambil untung (profit taking) setelah menguat lima hari berturut-turut hingga Rabu kemarin.
TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)
Presiden Jokowi langsung menyampaikan beberapa hal, terutama apa yang akan dikerjakan dalam lima tahun ke depan.
"Sidang paripurna pertama pagi hari ini, saya ingin menyampaikan beberapa hal yang harus kita ketahui bersama. Terutama yang akan kita kerjakan, kerja-kerja besar yang akan kita lakukan lima tahun ke depan," kata Jokowi di Istana Merdeka, Kamis (24/10/2019).
"Bahwa tidak ada visi-misi Menteri. Yang ada adalah visi-misi Presiden dan Wakil Presiden. Tolong dicatat," katanya.
Pernyataan tersebut mengindikasikan Jokowi ingin para menterinya bersinergi untuk mencapai visi misinya.
Setelah euforia Kabinet Indonesia Maju, pengumuman suku bunga Bank Indonesia (BI) siang tadi menjadi fokus pelaku pasar. BI memutuskan kembali memangkas suku bunga 7-Day Reverse Repo Rate pada hari ini.
"Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 23-24 Oktober memutuskan untuk menurunkan bunga acuan BI 7-Day RR 25 bps menjadi 5%," kata Gubernur BI Perry Warjiyo.
Dengan keputusan kali ini, berarti BI sudah memangkas suku bunga dalam empat bulan berturut-turut.
"Kebijakan tersebut konsisten dengan perkiraan inflasi yang terkendali dan imbal hasil instrumen keuangan domestik yang tetap menarik, serta langkah pre-emptive lanjutan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi domestik di tengah perekonomian global yang melambat," tambah Perry.
Pemangkasan suku bunga kali ini sudah diprediksi banyak pihak, sehingga tanpa kejutan lagi.
Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan BI 7 Day Reverse Repo Rate akan turun 25 basis poin (bps) menjadi 5%. Tim Riset CNBC Indonesia juga memproyeksikan BI akan kembali memangkas suku bunga.
Akibatnya rupiah diterpa aksi ambil untung (profit taking) setelah menguat lima hari berturut-turut hingga Rabu kemarin.
TIM RISET CNBC INDONESIA (pap/pap)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular