
BI Pangkas Suku Bunga Lagi, Rupiah Masih Anteng
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
24 October 2019 15:18

Jakarta, CNBC Indonesia - Kurs rupiah masih melemah melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis (24/10/19) setelah Bank Indonesia (BI) mengumumkan pemangkasan suku bunga hari ini.
Rupiah berada di level Rp 14.030/US$ pada pukul 14:35 WIB, melemah 0,04% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Posisi tersebut lebih baik dibandingkan sebelum pengumuman BI yang melemah 0,07%.
"Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 23-24 Oktober memutuskan untuk menurunkan bunga acuan BI 7-Day RR 25 bps menjadi 5%," kata Gubernur BI Perry Warjiyo.
Dengan keputusan kali ini, berarti BI sudah memangkas suku bunga dalam empat bulan berturut-turut.
"Kebijakan tersebut konsisten dengan perkiraan inflasi yang terkendali dan imbal hasil instrumen keuangan domestik yang tetap menarik, serta langkah pre-emptive lanjutan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi domestik di tengah perekonomian global yang melambat," tambah Perry.
Di awal perdagangan hari ini rupiah perkasa, menguat 0,38% ke level Rp 13.980/US$, tetapi perlahan mengendur hingga masuk ke zona merah.
Pemangkasan suku bunga kali ini sudah diprediksi banyak pihak, sehingga tanpa kejutan lagi.
Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan BI 7 Day Reverse Repo Rate akan turun 25 basis poin (bps) menjadi 5%. Tim Riset CNBC Indonesia juga memproyeksikan BI akan kembali memangkas suku bunga.
Akibatnya rupiah diterpa aksi ambil untung (profit taking) setelah menguat lima hari berturut-turut hingga Rabu kemarin. Tetapi tidak menutup kemungkinan Mata Uang Garuda berbalik menguat lagi di akhir perdagangan hari ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/hps) Next Article Bos BI: Rupiah Ada Kecenderungan Menguat!
Rupiah berada di level Rp 14.030/US$ pada pukul 14:35 WIB, melemah 0,04% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Posisi tersebut lebih baik dibandingkan sebelum pengumuman BI yang melemah 0,07%.
"Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 23-24 Oktober memutuskan untuk menurunkan bunga acuan BI 7-Day RR 25 bps menjadi 5%," kata Gubernur BI Perry Warjiyo.
Dengan keputusan kali ini, berarti BI sudah memangkas suku bunga dalam empat bulan berturut-turut.
"Kebijakan tersebut konsisten dengan perkiraan inflasi yang terkendali dan imbal hasil instrumen keuangan domestik yang tetap menarik, serta langkah pre-emptive lanjutan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi domestik di tengah perekonomian global yang melambat," tambah Perry.
Di awal perdagangan hari ini rupiah perkasa, menguat 0,38% ke level Rp 13.980/US$, tetapi perlahan mengendur hingga masuk ke zona merah.
Pemangkasan suku bunga kali ini sudah diprediksi banyak pihak, sehingga tanpa kejutan lagi.
Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan BI 7 Day Reverse Repo Rate akan turun 25 basis poin (bps) menjadi 5%. Tim Riset CNBC Indonesia juga memproyeksikan BI akan kembali memangkas suku bunga.
Akibatnya rupiah diterpa aksi ambil untung (profit taking) setelah menguat lima hari berturut-turut hingga Rabu kemarin. Tetapi tidak menutup kemungkinan Mata Uang Garuda berbalik menguat lagi di akhir perdagangan hari ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/hps) Next Article Bos BI: Rupiah Ada Kecenderungan Menguat!
Most Popular