Stok Minyak AS Turun, Tapi Kok Harganya Malah Ambles?

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
24 October 2019 10:15
Walau stok minyak Amerika Serikat secara mingguan, tetap ada kekhawatiran soal permintaan minyak ke depannya.
Foto: Ilustrasi produksi minyak (REUTERS/Nick Oxford)
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak mentah dunia kembali melemah. Walau stok minyak Amerika Serikat secara mingguan, tetap ada kekhawatiran soal permintaan minyak ke depannya.

Pukul 09.50 WIB, harga minyak mentah kontrak berjangka jenis Brent turun 37 sen atau 0,6% ke level US$ 60,81/barel. Sementara jenis minyak mentah West Texas Intermediet/Light Sweet anjlok lebih dalam, turun 46 sen atau 0,82% ke level US$ 55,51/barel.



Beberapa waktu lalu, American Petroleum Institute (API) merilis data kenaikan stok minyak mentah hingga 4,5 juta barel yang membuat pelaku pasar kaget dan membuat harga minyak kembali tertekan.

Namun Energi Information Association (EIA) AS justru merilis data yang berbeda. Stok minyak mentah AS mingguan yang berakhir pada 18 Oktober lalu justru mengalami penurunan 1,7 juta barel. Hal ini juga kontras dengan prediksi analis yang menyebutkan adanya kemungkinan naiknya stok minyak mencapai 2,2 juta barel.

Menurut laporan EIA, turunnya stok minyak mentah AS diakibatkan oleh dua hal yaitu naiknya aktivitas kilang minyak serta turunnya impor.

"Wajar saja kalau respon pasar positif melihat adanya penurunan stok minyak mentah. Namun mengingat ekonomi Amerika Serikat dan perekonomian global masih akan menghadapi guncangan beberapa bulan ke depan, sentimen ini tidak akan bertahan lama. Kekhawatiran soal permintaan minyak masih mungkin muncul" terang Kieran Clancy analis Capital Economics.

Terbukti bahwa pagi ini harga emas kembali diperdagangkan melemah setelah kabar tersebut beredar. Hal ini memang menunjukkan masih ada kekhawatiran bahwa permintaan minyak terpangkas akibat perlambatan ekonomi global. 

TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg) Next Article Pekan Lalu Anjlok, Harga Minyak Turun Lagi Hari Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular