
Senyum Sri Mulyani Bawa IHSG Hijau 8 Hari Beruntun

Dari dalam negeri, sentimen positif bagi pasar saham Tanah Air datang dari seleksi menteri yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sedari Senin kemarin (21/10/2019) Jokowi memanggil banyak tokoh ke Istana Negara guna mengikuti seleksi untuk menjadi menterinya.
Namun, momen yang ditunggu-tunggu pelaku pasar baru tiba pada hari ini. Pada pagi hari ini, Sri Mulyani selaku menteri keuangan di periode satu Jokowi menghampiri Istana Negara. Pasca berada di dalam Istana Negara selama sekitar satu setengah jam, Sri Mulyani keluar dan menyampaikan ika dirinya diminta untuk tetap menjadi menteri keuangan.
"Pak Presiden minta saya sampaikan ke media untuk tetap menjadi menteri keuangan," kata Sri Mulyani di Istana Negara, Selasa (22/10/2019).
![]() |
Sri Mulyani menambahkan jika dirinya diminta untuk menggunakan seluruh kebijakan untuk menjaga ketahanan ekonomi.
"Bekerja sama dengan menko perekonomian dalam rangka membangun ekonomi lebih baik," tambah Sri Mulyani.
Sri Mulyani memang merupakan salah satu nama yang begitu diinginkan pelaku pasar untuk kembali dibawa oleh Jokowi ke periode dua. Pelaku pasar yang merupakan CEO sebuah lembaga pemeringkat internasional mengatakan bahwa Sri Mulyani sudah pas ditempatnya dan ada baiknya dipertahankan sebagai menteri keuangan.
"Dua jempol untuk Sri Mulyani bisa menjaga stabilitas fiskal dan makro secara baik di tengah gempuran ketidakstabilan kondisi ekonomi global," tuturnya.
Sementara itu, kalangan bankir berpendapat sama.
"Sri Mulyani mengetahui dengan pasti kondisi keuangan negara dan tak ada lagi yang bisa menggantikannya untuk saat ini," terang salah seorang bankir senior.
Tim Riset CNBC Indonesia juga berpendapat bahwa Sri Mulyani merupakan salah satu menteri yang wajib dipertahankan oleh Jokowi.
Sepanjang periode satu pemerintahan Jokowi, Sri Mulyani mengambil keputusan yang berani dengan meningkatkan utang dalam jumlah yang besar guna membiayai pembangunan. Hal ini dilakukannya guna mengompensasi penerimaan negara yang relatif lemah lantaran perekonomian global sedang melambat.
Tambahan utang di era Jokowi yang begitu pesat banyak dialokasikan untuk membangun infrastruktur, sebuah faktor yang sangat krusial dalam memajukan sebuah perekonomian.
Walaupun secara gencar menambah utang, Sri Mulyani tetap tidak melupakan yang namanya prinsip kehati-hatian. Semenjak kembali ke Indonesia untuk menjadi menteri keuangan di pemerintahan Jokowi, defisit fiskal selalu dijaga di level yang rendah.
![]() |
Setelah Sri Mulyani, giliran Basuki Hadimuljono selaku menteri PUPR di periode satu Jokowi yang menyambangi Istana Negara. Basuki menyampaikan bahwa dirinya mendapat tugas dari Jokowi untuk melanjutkan pembangunan infrastruktur. Memang, Basuki tak secara tersurat mengucapkan jabatan menteri PUPR, tapi secara tersirat bisa ditebak bahwa jabatan menteri PUPR bakal kembali diembannya.
Basuki kemudian menjelaskan dengan lebih rinci bahwa perintah dari Jokowi untuk periode kedua adalah melanjutkan pembangunan infrastruktur dan juga menghubungkan infrastruktur yang dibangun dengan kawasan khusus seperti pariwisata, industri, dan lainnya. Selain itu, juga dibahas soal progres persiapan pembangunan ibu kota baru.
Di periode satu pemerintahan Jokowi, kinerja Basuki memang bisa dibilang cemerlang. Deretan proyek infrastruktur nan-krusial dengan baik dieksekusi pembangunannya. Beberapa proyek bahkan sudah rampung dan bisa dinikmati masyarakat.
Tak hanya proyek jumbo macam Jalan Tol Trans Jawa dan Jalan Trans Papua, proyek-proyek lainnya macam bendungan yang secara nilai investasi bisa dibilang mini namun sesungguhnya krusial guna menstimulasi sendi-sendiri perekonomian di berbagai daerah di Indonesia, juga diamankan oleh Basuki.
Kembali hadirnya Sri Mulyani dan Basuki di kabinet Jokowi diharapkan akan membawa perekonomian Indonesia semakin baik di masa depan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/tas)