Internasional

Perang Dagang dengan AS, China Makin Mesra ke Rusia

Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
21 October 2019 11:50
Rusia dan China tampaknya sedang memperkuat hubungan ekonomi
Foto: Host Photo Agency/Pool via REUTERS
Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia dan China tampaknya sedang memperkuat hubungan ekonomi mereka di tengah memburuknya hubungan dengan Barat dan Beijing, karena terlibat perang dagang dengan Washington yang belum kunjung usai.

Namun begitu, menurut Menteri Keuangan Anton Siluanov, Rusia tidak berusaha memanfaatkan perselisihan perdagangan antara AS dan China.


"Saya dapat dengan jelas mengatakan bahwa Rusia tidak membentuk kebijakannya berdasarkan masalah negara tetangga kita, negara terbesar dengan ekonomi terbesar," kata Anton Siluanov, menambahkan bahwa Moskow melakukan kebijakan dalam "kepentingan" hubungan bilateral," sebagaimana dilansir dari CNBC Internasional, Senin (21/10/2019).

Berbicara pada Pertemuan Tahunan IMF pada Jumat, Anton Siluanov mengatakan bahwa Moskow dan Beijing berencana untuk mencapai nilai perdagangan total senilai US $ 200 miliar (Rp 2.824 triliun). Bakal ada hubungan investasi di sekitar 70 proyek infrastruktur dan portofolio investasi.

Baru-baru ini, kantor berita Rusia dan China melaporkan, kedua negara berencana untuk menggandakan perdagangan mereka selama lima tahun ke depan. Demi mencapai US$ 200 miliar pada tahun 2024.



Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan US$107 miliar pada 2018. Sejumlah proyek akan diimplementasikan baik energi, industri dan pertanian.

Sebelumnya, Presiden China Xi Jinping berjanji kepada Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa China siap untuk berjalan beriringan dengan Rusia. Keduanya juga menandatangani pernyataan yang berkomitmen pada pengembangan kerja sama strategis dan kemitraan komprehensif.

"Ya, pembatasan yang telah muncul antara Republik Rakyat China dan Amerika Serikat memang mengarah ke China yang akan mencari pemasok lain, pasar lain dan kami siap untuk berpartisipasi dalam meminimalkan sanksi ini, pembatasan ini," kata Anton Siluanov.

"Dan mitra kami, terutama di bidang pertanian, di industri sedang bekerja untuk mengimbangi pembatasan ini, ini adalah langkah yang perlu. Tetapi saya ingin mengulangi bahwa dalam keadaan apa pun, kebijakan kami tidak bertujuan untuk 'mendapat untung' dari masalah orang lain. Kami bekerja dalam kerangka kepentingan bersama kami,".

[Gambas:Video CNBC]




(sef/sef) Next Article No Deal Tarif AS-China, Harga Emas Langsung Bersemangat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular