
Begini Komentar Fitch Setelah Indosat Jual Ribuan Menara
Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
16 October 2019 14:51

Jakarta, CNBC Indonesia - Fitch Ratings (Fitch) menilai penjualan ribuan menara milik PT Indosat Tbk (ISAT) diperkirakan akan mendorong pertumbuhan industri menara telekomunikasi dan mendorong kenaikan pangsa pasar operator-operator raksasa.
Sebagai informasi, pada 15 Oktober 2019 ISAT menjual 3.100 menara BTS milik perusahaan dengan total nilai transaksi mencapai Rp 6,39 triliun. Sebanyak 2.100 menara dilepas kepada PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel), anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dengan nilai transaksi Rp 4,4 triliun.
Kemudian, sebanyak 1.000 menara dijual kepada PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) dengan jumlah transaksi sebesar Rp 1,95 triliun.
Lebih lanjut, dalam riset yang dirilis hari ini (16/10/2019), Fitch memproyeksi industri menara telekomunikasi tumbuh di 2019-2020 didorong oleh ekspansi belanja modal dari operator telekomunikasi dan peningkatan permintaan untuk koneksi fiber (wholesale fiber connection).
Sementara itu, konsolidasi di industri menara akan terus berlanjut seiring dengan upaya operator telekomunikasi untuk menghimpun kas untuk mendanai peningkatan belanja modal melalui penjualan aset menara yang dimiliki perusahaan.
Fitch menganalisa, transaksi pembelian menara oleh ISAT oleh Protelindo diharapkan dapat meningkatkan basis menara perusahaan menjadi 19.200 dan meningkatkan jumlah penyewa menjadi lebih dari 33.000. Alhasil, Protelindo diekspektasi dapat membukukan pendapatan tahunan hingga Rp 270 miliar.
Sedangkan, Mitratel, yang merupakan anak usaha dari operator telekomunikasi terbesar di Indonesia, dapat meningkatkan aset menara yang dimilikinya hingga sekitar 15.800 dari transaksi pembelian dengan ISAT.
Di lain pihak, dana yang berhasil dihimpun dari ISAT besar kemungkinan akan digunakan untuk membiayai belanja modal perusahaan yang tahun ini ditargetkan sebesar Rp 10 triliun dari sebelumnya Rp 6 triliun di tahun 2018.
Peningkatan signifikan pada belanja modal ISAT searah dengan rencana perusahaan untuk memperluas dan meningkatkan jaringan telekomunikasi perusahaan.
Kemudian, setelah transaksi ini selesai, maka jumlah menara BTS yang dimiliki oleh ISAT sekitar 5.000 unit, di mana Fitch meramalkan dalam jangka menengah secara bertahap perusahaan akan kembali menjual menara yang dimilikinya.
Fitch menekankan bahwa aksi pembelian tersebut tidak akan berdampak pada peringkat utang perusahaan saat ini, baik untuk ISAT, Protelindo, maupun TLKM.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(dwa/dwa) Next Article Wabah Corona, Bos Indosat Beri Rp 318 M Bantu Karyawan
Sebagai informasi, pada 15 Oktober 2019 ISAT menjual 3.100 menara BTS milik perusahaan dengan total nilai transaksi mencapai Rp 6,39 triliun. Sebanyak 2.100 menara dilepas kepada PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel), anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dengan nilai transaksi Rp 4,4 triliun.
Kemudian, sebanyak 1.000 menara dijual kepada PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) dengan jumlah transaksi sebesar Rp 1,95 triliun.
Lebih lanjut, dalam riset yang dirilis hari ini (16/10/2019), Fitch memproyeksi industri menara telekomunikasi tumbuh di 2019-2020 didorong oleh ekspansi belanja modal dari operator telekomunikasi dan peningkatan permintaan untuk koneksi fiber (wholesale fiber connection).
Fitch menganalisa, transaksi pembelian menara oleh ISAT oleh Protelindo diharapkan dapat meningkatkan basis menara perusahaan menjadi 19.200 dan meningkatkan jumlah penyewa menjadi lebih dari 33.000. Alhasil, Protelindo diekspektasi dapat membukukan pendapatan tahunan hingga Rp 270 miliar.
Sedangkan, Mitratel, yang merupakan anak usaha dari operator telekomunikasi terbesar di Indonesia, dapat meningkatkan aset menara yang dimilikinya hingga sekitar 15.800 dari transaksi pembelian dengan ISAT.
Di lain pihak, dana yang berhasil dihimpun dari ISAT besar kemungkinan akan digunakan untuk membiayai belanja modal perusahaan yang tahun ini ditargetkan sebesar Rp 10 triliun dari sebelumnya Rp 6 triliun di tahun 2018.
Peningkatan signifikan pada belanja modal ISAT searah dengan rencana perusahaan untuk memperluas dan meningkatkan jaringan telekomunikasi perusahaan.
Kemudian, setelah transaksi ini selesai, maka jumlah menara BTS yang dimiliki oleh ISAT sekitar 5.000 unit, di mana Fitch meramalkan dalam jangka menengah secara bertahap perusahaan akan kembali menjual menara yang dimilikinya.
Fitch menekankan bahwa aksi pembelian tersebut tidak akan berdampak pada peringkat utang perusahaan saat ini, baik untuk ISAT, Protelindo, maupun TLKM.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(dwa/dwa) Next Article Wabah Corona, Bos Indosat Beri Rp 318 M Bantu Karyawan
Most Popular