
Kisah Novizal Haidar: dari OB kini Jadi GM Perusahaan Tbk

Jakarta, CNBC Indonesia - Kerja keras, ketekunan dan keinginan terus belajar menjadi cerita panjang perjalanan Novizal Haidar dari pekerjaan cleaning service (CS), office boy (OB) hingga dipercaya menjadi general manager (GM) di perusahaan telekomunikasi PT Smartfren Telecom Tbk (FREN).
Perjalanan ini dimulai dari 21 tahun silam. Usai lulus Sekolah Menengah Atas, Novizal mencari peruntungan di Surabaya, Jawa Timur, dengan bekerja sebagai petugas cleaning service di restoran cepat saji. Novizal bekerja karena harus membiayai adik-adiknya sekolah, kedua orangtuanya sudah meninggal dunia.
Rumahnya di Sidoarjo, cukup jauh ke Surabaya. Tak ada rasa mengeluh dengan pekerjaan itu: semua dilakoninya dengan iklhas. Ia tak pernah membayangkan kelak, 35 kilometer jarak Sidoarjo-Surabaya untuk mendayung harapan di pelupuk matanya itu jadi titik awal menuju pintu keberhasilan selanjutnya.
Suatu hari, datang kesempatan padanya untuk bekerja di suatu perusahaan konstruksi, namanya PT Anugerah Fatir, ia diajak oleh kawan. Pekerjaan yang dilakoninya bukan jadi CS, tapi menjadi office boy alias OB.
Di perusahaan ini, keinginan Novizal terus belajar kian tumbuh. Saban hari, selain mengerjakan tugas seperti mengepel lantai, mencuci mobil bos, memotong rumput, ia sesekali juga belajar Microsoft Office, mulai dari Excel, akuntansi dasar dan ilmu mengenai perpajakan tak luput dipelajarinya.
Karena tahu Novizal begitu rajin, Ahmad Bahar, sang pemilik perusahaan tersebut memberinya kesempatan untuk kuliah di STIE Perbanas Surabaya.
Sembari kuliah, ia tetap mengerjakan tugas-tugas kantor, bahkan pimpinan perusahaan lainnya sempat memberikan sebutan bernada peyoratif: PBB--alias pasukan babu-babu -- ia tak makan hati atas ujaran yang lebih bermakna merendahkan itu, tapi justru itu menjadi pelecut untuk terus maju.
Ahmad Bahar, pemilik perusahaan itu merasa bangga pada dirinya. Sebab, dari karyawan lain yang dibiayai sekolah, hanya Novizal yang berhasil menyelesaikan pendidikan sarjana.
"Saya masih ingat, beliau mengatakan, kamu adalah satu-satunya orang yang tetap komitmen menjaga kepercayaan hingga lulus kuliah, beliau menyalami saya sambil menangis," kenang Novizal kepada CNBC Indonesia, Selasa (15/10/2019).
Ia mengenang, sosok Ahmad Bahar seperti ayahnya sendiri, saking dekatnya. Dalam hatinya, ia menyebut, mungkin inilah doa-doa yang selama ini dipanjatkannya kepada Tuhan.
Terjal Menuju Puncak
Lulus dari STIE Perbanas Surabaya, ia kemudian mengabdi untuk perusahaan yang telah memberinya beasiswa selama 2 tahun menjadi staf di bagian keuangan perusahaan.
Sampai pada suatu ketika, perusahaan mulai goyah, gajinya selama 6 bulan hampir tak dibayarkan. Ia realistis: adik-adik masih perlu dibiayai, maka Novizal pun melamar ke beberapa perusahaan dan akhirnya diterima bekerja sebagai call center officer di PT Telkomsel, anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), tapi masih jadi karyawan kontrak.
Ia pun tidak gengsi melihat pekerjaan sebelumnya yang bekerja sebagai petugas cleaning service.
"Saya melihat latar belakang jadi cleaning service tidak menjadi under estimate, setiap kita punya kesempatan, seberapa teguh kita untuk maju, insya Allah ada jalan. Karena kalau pendidikan setingkat SMA, tidak mungkin perusahaan setingkat Telkomsel mau menerima," terangnya.
Karier demi karier dilaluinya, tapi ia selalu punya prinsip dua hal: mengerjakan sesuatu yang disukai, apapun posisinya, dia selalu berusaha memberikan kemampuan terbaik dan menantang dirinya sendiri hingga batas maksimal.
Selain itu, menjalin relasi baik dengan teman, karena hal itu juga jadi pintu rezeki.
Perjalanan itu yang membawanya berkarier menuju puncak. Lepas dari Telkomsel, ia sempat bekerja sebagai account executive di PT XL Axiata Tbk (EXCL) pada periode 2005-2007 silam.
Beralih dari sana, ia berlabuh di PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) dan mengemban amanah baru sebagai Business Segment Corp SME Coordinator pada 2007-2010.
Tak berhenti di sana, atas rekomendasi kawan, Novizal mengemban tugas baru sebagai Corporate Solution & Direct Postpaid Supervisor East Java PT Hutchison CP Telecommunications pada 2010-2012.
Namun, semenjak tahun 2012, ia berlabuh perusahaan telekomunikasi lainnya. Kali ini perusahaan telekomunikasi milik Sinar Mas, Smartfren Telecom dipilihnya dan ia dipercaya menjadi Corporate Solution & Direct Postpaid Supervisor East Java pada 2012-2016.
Di perusahaan ini di bekerja begitu keras, pimpinan perusahaan sebelumnya pernah mengingatkan, "di sana kamu harus lebih militan," kenangnya lagi.
![]() |
Hal ini terbukti, awal-awal bekerja di Smarfren, ia begitu sangat bekerja keras: berangkat pukul 5 pagi dan bisa pulang pukul 11 malam, karena target yang dicapai begitu tinggi. Ia menuturkan, awal-awal bekerja di Smartfren, ia sempat terkena tifus.
Hingga akhirnya, pria kelahiran 17 November 1976 ini dipromosikan sebagai Senior Manager Corporate Sales East Indonesia pada periode 2016-2018. Setahun setelahnya, ia sudah didapuk menjadi General Manager RAM Enterprise Business PT Smartfren Telecom hingga sekarang.
Ia juga tidak percaya, Direktur Enterprise FREN memberinya kepercayaan yang begitu besar, padahal bosnya terkenal tegas dan disiplin.
"Saya tidak menyangka, membayangkan sebelumnya bisa di posisi ini. Kalau pekerjaan dilakukan dengan hati, hasilnya akan mengikuti," imbuh dia.
Ketika CNBC Indonesia bertanya, apa keinginan besarnya nanti, dia menjawab sederhana: ia ingin membangun panti asuhan bagi anak-anak yatim piatu.
Novizal berharap, anak-anak itu kelak mempunyai kesempatan, mempunyai harapan yang sama untuk maju, bahkan mungkin bisa melampaui dirinya.
Pria asal Sidoarjo, 43 silam itu memberi bukti nyata, bahwa harapan memang tak selamanya mustahil. Sejarah akan mencatatnya.
Riwayat Karier Novizal Haidar:
- General Manager RAM Enterprise Business PT Smartfren Telecom Tbk (2018 - sekarang)
- Senior Manager Corporate Sales East Indonesia PT Smartfren Telecom Tbk (2016-2018)
- Regional Corporate Sales Manager EJBN Sulsel PT Smartfren Telecom Tbk (2012-2016)
- Corporate Solution & Direct Postpaid Supervisor East Java PT Hutchison CP Telecommunications (2010-2012)
- Business Segment Corp SME Coordinator PT Bakrie Telecom Tbk (2007-2010)
- AE PT XL Axiata (2005-2007)
- Call Center Officer PT Telkomsel (2003-2005)
- Finance Staff (2001-2003)
- Office Boy PT Anugerah Fatir (1998-2001)
- Cleaning Service, kasir di CFC Surabaya (1997-1998)
Fitch naikkan peringkat utang FREN
(tas) Next Article Kembangkan 5G, Smartfren Cadangkan Investasi Rp 5 Triliun
