Jawaban BCA Soal Stock Split, Amman Mineral Beri Sinyal IPO

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
14 October 2019 08:12
Jawaban BCA Soal Stock Split, Amman Mineral Beri Sinyal IPO (2)
Foto: Amman Mineral
3. Jelang "Deal" Divestasi 20%, Begini Respons Vale Indonesia

Emiten tambang nikel PT Vale Indonesia Tbk (INCO) menyatakan siap melangsungkan pembahasan dengan PT Indonesia Asahan Inalum (Inalum), induk BUMN Pertambangan untuk mematangkan rencana divestasi 20% saham Vale kepada pemerintah.

Seperti diketahui, sesuai dengan amandemen Kontrak Karya, tenggat divestasi saham Vale Indonesia kepada pemerintah 14 Oktober 2019. Pemerintah sebelumnya menunjuk MIND ID, perusahaan induk BUMN pertambangan untuk memuluskan rencana tersebut.

"Diskusi saat ini sedang berlangsung dan diharapkan tercapai kesepakatan awal dalam waktu dekat ini," kata Bernardus Irmanto, Chief Financial Officer Vale Indonesia kepada CNBC Indonesia, Jumat (11/10/2019).

4. Darmin Ungkap Alasan Lion-Garuda Bikin Hanggar di Batam

Lion Air Group melalui lini usahanya, Batam Aero Technic (BAT), menggandeng PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) lewat anak usahanya PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia Tbk (GMFI) untuk membangun bengkel pesawat atau hanggar di Batam, Provinsi Kepulauan Riau.

Kawasan Batam itu akan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) MRO (Maintenance, Repair, and Overhaul) alias hanggar pesawat di Indonesia.

Menko Perekonomian Darmin Nasution mengatakan ada dua KEK dalam proses persiapan dan tinggal menyiapkan dokumen peraturan pemerintah (PP), salah satunya Batam ini. Dia mengatakan alasan di balik kerja sama dua grup maskapai penerbangan itu karena pemerintah ingin mendorong lahirnya hanggar pesawat yang bisa bersaing dengan bengkel pesawat di kawasan regional.

"[KEK] pertama MRO kerja sama antara Lion Group dan Garuda, untuk maintenance," katanya di kantor Kemenko Perekonomian, di Jakarta, Kamis kemarin (10/10/2019).

5. Arifin Panigoro: Amman Mineral IPO Tahun Depan

Pendiri dan pemilik PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) Arifin Panigoro memastikan salah satu unit usahanya bakal segera melantai di Bursa Efek Indonesia yakni, PT Amman Mineral Nusa Tenggara.

"Tahun depan lebih pasti," jawabnya saat ditanya soal kepastian bakal melantainya perusahaan tambang emas dan tembaga yang dulu dikenal sebagai Newmont Nusa Tenggara tersebut, Kamis (10/10/2019).

Soal target dana, ia belum bisa mengungkapkan meski sempat disebut-sebut mengincar dana penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) hingga US$ 600 juta atau setara Rp 8,4 triliun (asumsi kurs Rp 14.100/US$).

Arifin menjelaskan opsi yang dimiliki Amman tak cuma IPO, tetapi juga backdoor listing. "Tahu-tahu kita merger dengan perusahaan siapa gitu atau Medco sendiri yang masuk, kan kami sudah listed [tercatat di BEI] juga," jelasnya. Backdoor listing adalah cara perusahaan non terbuka untuk masuk ke bursa dengan mengakuisisi perusahaan terbuka.



(sef/sef)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular