
Setelah Pertemuan Fase Pertama, Apa AS-China Happy?
Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
12 October 2019 18:35

Jakarta, CNBC Indonesia- Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengungkapkan fase pertama dari kesepakatan untuk mengakhiri perang dagang dengan China. Hal ini pun termasuk menunda ancaman kenaikan tarif.
Meski demikian, para pejabat dari kedua negara menyatakan masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan sebelum mencapai kesepakatan. Diperkirakan dibutuhkan waktu hingga lima minggu untuk membuat perjanjian tertulis.
Dilansir dari Reuters, kesepakatan yang harus diselesaikan mencakup pertanian, mata uang, dan beberapa aspek perlindungan kekayaan intelektual. Kesepakatan ini akan menjadi langkah terbesar kedua negara dalam 15 bulan untuk mengakhiri tit-for-tat tarif. Sebelumnya saling ancam kedua negara ini telah mengacaukan pasar keuangan dan memperlambat pertumbuhan global.
"Saya pikir kami memiliki pemahaman mendasar tentang masalah yang utama. Kami juga telah melewati berbagai paper, tetapi memang banyak yang harus dilakukan," kata Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dilansir dari Reuter (12/10/2019).
Dia pun menegaskan tidak akan menandatangani perjanjian kecuali di atas kertas. Setelah dua hari pembicaraan antara negosiator, presiden mengatakan kepada wartawan bahwa kedua belah pihak sangat dekat untuk mengakhiri sengketa perdagangan mereka.
Wakil Perdana Menteri China Liu He menyatakan meski banyak gesekan antara AS dan China, namun dia mengakui telah membuat kemajuan besar di berbagai bidang.
"Kami senang tentang itu. Kami akan terus melakukan upaya, "kata Liu.
Organisasi berita resmi milik pemerintah China, Xinhua mengatakan bahwa kedua belah pihak "sepakat untuk melakukan upaya menuju kesepakatan akhir."
(hps/hps) Next Article Trump Mulai 'Perang', Bursa Nasdaq Batasi IPO Emiten China
Meski demikian, para pejabat dari kedua negara menyatakan masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan sebelum mencapai kesepakatan. Diperkirakan dibutuhkan waktu hingga lima minggu untuk membuat perjanjian tertulis.
Dilansir dari Reuters, kesepakatan yang harus diselesaikan mencakup pertanian, mata uang, dan beberapa aspek perlindungan kekayaan intelektual. Kesepakatan ini akan menjadi langkah terbesar kedua negara dalam 15 bulan untuk mengakhiri tit-for-tat tarif. Sebelumnya saling ancam kedua negara ini telah mengacaukan pasar keuangan dan memperlambat pertumbuhan global.
"Saya pikir kami memiliki pemahaman mendasar tentang masalah yang utama. Kami juga telah melewati berbagai paper, tetapi memang banyak yang harus dilakukan," kata Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin dilansir dari Reuter (12/10/2019).
Wakil Perdana Menteri China Liu He menyatakan meski banyak gesekan antara AS dan China, namun dia mengakui telah membuat kemajuan besar di berbagai bidang.
"Kami senang tentang itu. Kami akan terus melakukan upaya, "kata Liu.
Organisasi berita resmi milik pemerintah China, Xinhua mengatakan bahwa kedua belah pihak "sepakat untuk melakukan upaya menuju kesepakatan akhir."
(hps/hps) Next Article Trump Mulai 'Perang', Bursa Nasdaq Batasi IPO Emiten China
Most Popular