
Ekonomi Melambat, Investasi Asing Sulit Masuk RI
Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
12 October 2019 17:35

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengakui tantangan yang dihadapi saat ekonomi sedang melambat saat ini, salah satunya adalah sulitnya meyakinkan investor untuk berinvestasi di Indonesia.
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir sebenarnya permasalahan mengenai pereknomian dalam negeri, Indonesia masih ketergatungan dalam menggunakan dana jangka pendek.
"Di Kemenko Perekonomian, menyelesaikan dana asing dalam jangka panjang salah satunya adalah dengan meningkatkan saving [tabungan]. Maka dari itu, iknlusi keuangan perlu didorong, harapannya agar saving meningkat," ujar Iskandar dalam Squawk Box, CNBC Indonesia, Kamis (10/10/2019).
Maka dari itu, untuk mendorong pertumbuhan, perlu adanya suatu dorongan untuk menarik investasi. Namun, sayang ditengah ekonomi yang sedang melabat di tengah ketidakpastian global, Indonesia sulit untuk mendatangkan investor.
Padahal, menurut Iskandar, imbal hasil (yield) terutama dari Surat Berharga Negara (SBN) masih cukup menarik, yaitu sebesar 7,5%. Yang menjadi concern para investor, diakui Iskandar, sebenarnya adalah masalah kepastian dan keamanan berinvestasi di Indonesia.
"Investor khususnya yang berinvestasi di Indonesia masih dihadapkan pada persoalan kepastian berinvestasi. Jadi, kita harus meyakinkan investor, selain yield yang menarik, berinvestasi di Indonesia itu aman. Itu kuncinya, aman berinvestasi dan meyakinkan investor," tuturnya.
Untuk diketahui, hingga semester I-2019, total investasi di Indonesia sudah tercapai 49,9% dari total target investasi pada 2019. Di mana total target investasi 2019 mencapai Rp 792 triliun.
Sementara itu, investasi dari Januari 2019 sampai dengan Juni 2019, totalnya mencapai Rp 395,6 truliun atau naik 9,4% secara year on year, dibandingkan dengan Januari 2018-Juni 2018 yang hanya Rp 361,6 triliun.
(hps) Next Article Sebulan, Ada 2 Juta Investor Baru di Pasar Modal Cari Cuan!
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir sebenarnya permasalahan mengenai pereknomian dalam negeri, Indonesia masih ketergatungan dalam menggunakan dana jangka pendek.
"Di Kemenko Perekonomian, menyelesaikan dana asing dalam jangka panjang salah satunya adalah dengan meningkatkan saving [tabungan]. Maka dari itu, iknlusi keuangan perlu didorong, harapannya agar saving meningkat," ujar Iskandar dalam Squawk Box, CNBC Indonesia, Kamis (10/10/2019).
Maka dari itu, untuk mendorong pertumbuhan, perlu adanya suatu dorongan untuk menarik investasi. Namun, sayang ditengah ekonomi yang sedang melabat di tengah ketidakpastian global, Indonesia sulit untuk mendatangkan investor.
"Investor khususnya yang berinvestasi di Indonesia masih dihadapkan pada persoalan kepastian berinvestasi. Jadi, kita harus meyakinkan investor, selain yield yang menarik, berinvestasi di Indonesia itu aman. Itu kuncinya, aman berinvestasi dan meyakinkan investor," tuturnya.
Untuk diketahui, hingga semester I-2019, total investasi di Indonesia sudah tercapai 49,9% dari total target investasi pada 2019. Di mana total target investasi 2019 mencapai Rp 792 triliun.
Sementara itu, investasi dari Januari 2019 sampai dengan Juni 2019, totalnya mencapai Rp 395,6 truliun atau naik 9,4% secara year on year, dibandingkan dengan Januari 2018-Juni 2018 yang hanya Rp 361,6 triliun.
(hps) Next Article Sebulan, Ada 2 Juta Investor Baru di Pasar Modal Cari Cuan!
Most Popular