Asing Makin Percaya RI? Rekor Tertinggi Pegang SUN

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
12 October 2019 18:51
Kepemilikan Asing di SUN Capai Rekor Tertinggi
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Berdasarkan data Refinitiv, penguatan harga Surat Utang Negara (SUN) tercermin dari empat seri acuan (benchmark) yang sekaligus menurunkan tingkat imbal hasilnya (yield).

Pergerakan harga dan yield obligasi saling bertolak belakang di pasar sekunder, sehingga ketika harga naik maka akan menekan yield turun, begitupun sebaliknya. Yield yang menjadi acuan hasil investasi juga lebih umum dijadikan acuan transaksi obligasi dibanding harga karena mencerminkan kupon, tenor, dan risiko dalam satu angka.

SUN adalah surat berharga negara (SBN) konvensional rupiah yang perdagangannya paling ramai di pasar domestik, sehingga dapat mencerminkan kondisi pasar obligasi secara umum. Keempat seri yang menjadi acuan pasar adalah FR0077 bertenor 5 tahun, FR0078 bertenor 10 tahun, FR0068 bertenor 15 tahun, dan FR0079 bertenor 20 tahun.

Seri acuan yang paling menguat adalah FR0078 yang bertenor 10 tahun dengan penurunan yield 2,8 basis poin (bps) menjadi 7,254%. Dalam empat hari sebelumnya, yield FR0078 mengalami penurunan 1 bps, 1,7 bps, 1,4 bps, dan 1,1 bps. 



Besaran 100 bps setara dengan 1%. Seri 10 tahun kebetulan juga menjadi seri terpopuler di antara seri acuan lain.

Selain menguatnya harga SUN, kabar bagus juga datang dari peningkatan kepemilikan asing, yang mencerminkan naiknya kepercayaan investor. 

Data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu (DJPPR) pada 10 Oktober menunjukkan investor asing menggenggam Rp 1.033 triliun SBN, atau 38,46% dari total beredar Rp 2.687 triliun. Nilai kepemilikan tersebut kembali memecahkan rekor tertinggi sepanjang masa dan menyalip rekor nilai kepemilikan asing sebelumnya yaitu pada 9 Oktober.

TIM RISET CNBC INDONESIA  (pap/hps)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular