Sudah Naik 5,3%, Harga Batu Bara Akhirnya Terkoreksi Juga

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
10 October 2019 10:28
Ada dugaan investor kembali tergoda untuk mencairkan cuan serta diiringi dengan penurunan ekspor di berbagai negara.
Foto: Tongkang batubara di Sungai Mahakam, Samarinda, Kalimantan Timur (REUTERS/Willy Kurniawan)
Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah terus naik sejak 3 Oktober, akhirnya harga batu bara haru ditutup dengan koreksi di perdagangan kemarin. Ada dugaan investor kembali tergoda untuk mencairkan cuan serta diiringi dengan penurunan ekspor di berbagai negara.

Kemarin, harga batu bara kontrak berjangka ICE Newcastle (Australia) akhirnya terkoreksi 1,07% menjadi US$ 69,6/ton. Sepanjang 3-8 Oktober, harga komoditas ini melonjak 5,3%.



Ada kemungkinan investor melakukan aksi profit taking yang membuat harga batu bara terkoreksi. Toh secara fundamental komoditas batu bara belum kuat-kuat amat dan masih sensitif dengan berbagai sentimen dan isu terutama isu lingkungan.

Harga batu bara turun seiring dengan menurunnya aktivitas ekspor dan impor minggu lalu dibandingkan dengan minggu sebelumnya. Mengutip data Refinitiv, hingga 8 Oktober aktivitas ekspor mingguan batu bara di mayoritas negara kawasan Cekungan Pasifik turun.

Ekspor batu bara dari negara-negara kawasan Cekungan Pasifik mengalami penurunan sebesar 19,5% dari 17,2 juta ton menjadi 13,9 juta ton. Penurunan ekspor paling tajam dialami oleh Kanada hingga 34%. Sementara itu ekspor batu bara dalam negeri juga turun hingga 27% menjadi 5 juta ton pada minggu lalu dibanding minggu sebelumnya.

Ekspor batu bara negara-negara Cekungan Atlantik secara total naik 3% pada minggu lalu. Kenaikan paling tinggi dicatatkan oleh ekspor batu bara Afrika Selatan yang melonjak hingga hampir 60% diikuti ekspor batu bara AS yang melonjak hingga 32%.

Namun secara keseluruhan aktivitas ekspor batu bara global minggu lalu turun 14,5% dibandingkan dengan minggu sebelumnya menjadi 18,9 juta ton dari 22,2 juta ton.

Sementara itu aktivitas impor pun juga terlihat menurun pada minggu lalu dibanding minggu sebelumnya. Aktivitas impor batu bara hampir di seluruh kawasan Cekungan Pasifik mengalami penurunan hingga 37%. Penurunan impor batu bara terbesar dicatatkan oleh China hingga 52% menjadi 3 juta ton dari sebelumnya 6 juta ton.

Impor batu bara negara kawasan Eropa pun dijumpai menurun pada pekan lalu. Impor negara kawasan Eropa turun hingga 34% dari 1,14 juta ton jadi 748.488 ton.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(twg/aji) Next Article Dihantam Profit Taking, Harga Batu Bara Jeblok 2,15%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular