
Permintaan Lesu, Harga Batu Bara Anjlok 2%
Tirta Citradi, CNBC Indonesia
03 October 2019 12:19

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara masih mengalami koreksi. Turunnya permintaan batu bara sepekan terakhir jadi pemicu anjloknya harga komoditas ini.
Pada perdagangan kemarin, harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) kembali ditutup melemah menjadi US$ 68,55/ton. Anjlok 2% dibandingkan dengan harga penutupan perdagangan sehari sebelumnya.
Harga batu bara memang sempat melonjak tajam pada awal pekan ini. Namun harga kembali terkoreksi karena secara fundamental belum mendukung.
Aktivitas ekspor batu bara pekan lalu turun dibandingkan dengan minggu sebelumnya. Melansir data Refinitiv, aktivitas ekspor di negara-negara Cekungan Pasifik melemah 17,8% pada pekan lalu.
Ekspor turun menjadi 15,4 juta dari 18,8 juta dari periode sebelumnya. Pelemahan aktivitas ekspor juga terjadi di negara-negara Cekungan Atlantik. Penurunan ekspor di kawasan cekungan Atlantik mencapai 6,4% dari 4,8 juta ke 4,5 juta pekan lalu.
Aktivitas impor pun turun pekan lalu. Impor batu bara di kawasan negara Asia turun 15,1% dari 15,1 juta menjadi 12,8 juta. India dan Korea Selatan merupakan negara Asia yang impor batu baranya turun pekan lalu. Hujan deras yang mengguyur India akibat dari angin Monsoon membuat konsumsi batu bara India turun.
Aktivitas impor juga anjlok di kawasan Eropa. Pada pekan lalu Eropa hanya mengimpor sekitar 725 ribu ton batu bara. Jika dibandingkan dengan pekan sebelumnya impor batu bara Eropa turun 41% karena impor sebelumnya mencapai 1,23 juta ton.
Perdagangan batu bara yang melambat menunjukkan permintaan sedang lesu. Akibatnya, harga belum berhenti terkoreksi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/aji) Next Article Dihantam Profit Taking, Harga Batu Bara Jeblok 2,15%
Pada perdagangan kemarin, harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) kembali ditutup melemah menjadi US$ 68,55/ton. Anjlok 2% dibandingkan dengan harga penutupan perdagangan sehari sebelumnya.
Aktivitas ekspor batu bara pekan lalu turun dibandingkan dengan minggu sebelumnya. Melansir data Refinitiv, aktivitas ekspor di negara-negara Cekungan Pasifik melemah 17,8% pada pekan lalu.
Ekspor turun menjadi 15,4 juta dari 18,8 juta dari periode sebelumnya. Pelemahan aktivitas ekspor juga terjadi di negara-negara Cekungan Atlantik. Penurunan ekspor di kawasan cekungan Atlantik mencapai 6,4% dari 4,8 juta ke 4,5 juta pekan lalu.
Aktivitas impor pun turun pekan lalu. Impor batu bara di kawasan negara Asia turun 15,1% dari 15,1 juta menjadi 12,8 juta. India dan Korea Selatan merupakan negara Asia yang impor batu baranya turun pekan lalu. Hujan deras yang mengguyur India akibat dari angin Monsoon membuat konsumsi batu bara India turun.
Aktivitas impor juga anjlok di kawasan Eropa. Pada pekan lalu Eropa hanya mengimpor sekitar 725 ribu ton batu bara. Jika dibandingkan dengan pekan sebelumnya impor batu bara Eropa turun 41% karena impor sebelumnya mencapai 1,23 juta ton.
Perdagangan batu bara yang melambat menunjukkan permintaan sedang lesu. Akibatnya, harga belum berhenti terkoreksi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/aji) Next Article Dihantam Profit Taking, Harga Batu Bara Jeblok 2,15%
Most Popular