
Aih, Mantap! Harga Batu Bara Melonjak 3%
Tirta Citradi, CNBC Indonesia
08 October 2019 10:34

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga komoditas batu bara menguat signifikan pada perdagangan kemarin. Harapan damai dagang Amerika Serikat (AS)-China ikut menjadi sentimen positif bagi batu bara.
Kemarin, harga batu bara di pasar ICE Newcasle (Australia) melesat 3,11% menjadi US$ 69,55/ton. Ini adalah harga tertinggi sejak 1 Oktober.
Kembali menguatnya harga batu bara acuan diakibatkan oleh sentimen yang masih positif dari China dan India. Banyak pelaku pasar di China berharap bahwa permintaan batu bara masih akan stabil pada November dan Desember mengingat tahun depan kebijakan kuota impor batu bara mulai diberlakukan.
Australia juga berharap India akan mengambil alih peran China sebagai importir batu bara metalurgi terbesar di dunia tahun depan. Pemerintah Australia mengestimasi impor batu bara kokas India mencapai 63 juta ton dan berharap naik menjadi 67 juta ton tahun depan.
Kenaikan permintaan batu bara Jerman di bulan Oktober masih akan jadi sentimen bullish yang mengangkat harga batu bara. Total konsumsi Jerman diprediksi akan naik secara week on week 3,6 GWh/h. Kenaikan konsumsi batu bara diakibatkan oleh penguatan harga gas bumi.
Selain itu harapan damai dagang AS-China juga turut menjadi sentimen positif yang dapat mengangkat harga-harga komoditas kembali naik setelah tertekan sejak awal tahun. Pekan ini, investor menanti dialog dagang AS-China yang berlangsung di Washington. Ada harapan bahwa kedua negara dapat mencapai kesepakatan yang signifikan, meski jalan menuju damai dagang sepertinya masih cukup jauh.
"Kami rasa ada peluang untuk mencapai sesuatu yang substansial. Saya ingin ada kesepakatan besar, dan itu memang menjadi tujuan kami," kata Presiden AS Donald Trump, seperti diwartakan Reuters.
Dialog kali ini adalah tingkat menteri, di mana kontingen AS dipimpin oleh Kepala Perwakilan Dagang Robert Lighthizer. Sedangkan delegasi China dikomandoi oleh Wakil Perdana Menteri Liu He.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/aji) Next Article Dihantam Profit Taking, Harga Batu Bara Jeblok 2,15%
Kemarin, harga batu bara di pasar ICE Newcasle (Australia) melesat 3,11% menjadi US$ 69,55/ton. Ini adalah harga tertinggi sejak 1 Oktober.
Australia juga berharap India akan mengambil alih peran China sebagai importir batu bara metalurgi terbesar di dunia tahun depan. Pemerintah Australia mengestimasi impor batu bara kokas India mencapai 63 juta ton dan berharap naik menjadi 67 juta ton tahun depan.
Kenaikan permintaan batu bara Jerman di bulan Oktober masih akan jadi sentimen bullish yang mengangkat harga batu bara. Total konsumsi Jerman diprediksi akan naik secara week on week 3,6 GWh/h. Kenaikan konsumsi batu bara diakibatkan oleh penguatan harga gas bumi.
Selain itu harapan damai dagang AS-China juga turut menjadi sentimen positif yang dapat mengangkat harga-harga komoditas kembali naik setelah tertekan sejak awal tahun. Pekan ini, investor menanti dialog dagang AS-China yang berlangsung di Washington. Ada harapan bahwa kedua negara dapat mencapai kesepakatan yang signifikan, meski jalan menuju damai dagang sepertinya masih cukup jauh.
"Kami rasa ada peluang untuk mencapai sesuatu yang substansial. Saya ingin ada kesepakatan besar, dan itu memang menjadi tujuan kami," kata Presiden AS Donald Trump, seperti diwartakan Reuters.
Dialog kali ini adalah tingkat menteri, di mana kontingen AS dipimpin oleh Kepala Perwakilan Dagang Robert Lighthizer. Sedangkan delegasi China dikomandoi oleh Wakil Perdana Menteri Liu He.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/aji) Next Article Dihantam Profit Taking, Harga Batu Bara Jeblok 2,15%
Most Popular