Dihantam Profit Taking, Harga Batu Bara Jeblok 2,15%

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
02 October 2019 12:01
Investor tampaknya memanfaatkan momentum naiknya harga batu bara harian untuk profit taking.
Foto: Wahyu Daniel
Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah unjuk gigi, harga batu bara kembali anjlok. Investor tampaknya memanfaatkan momentum naiknya harga batu bara harian untuk profit taking karena secara fundamental belum begitu membaik.

Pada awal pekan, harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) mellonjak 5,28%. Akibatnya, harga komoditas ini ambrol 2,15% pada penutupan perdagangan kemarin.



Tampaknya investor tergoda memanfaatkan momen tersebut untuk merealisasikan keuntungan setelah harga batu bara terus terkoreksi dua pekan terakhir. Naiknya harga batu bara pada hari Senin lalu memang ditengarai oleh naiknya permintaan batu bara pada akhir September.

Namun secara fundamental, ke depannya harga batu bara masih berpotensi untuk turun. China sebagai negara pengguna batu bara terbesar di dunia biasanya akan memangkas impor batu bara pada kuartal ketiga.

Jika China tetap membatasi impor batu bara berada di angka 280 juta ton untuk tahun ini dengan asumsi sama dengan tahun 2018, maka jumlah impor batu bara pada tiga bulan terakhir 2019 mencapai kurang dari 15 juta ton per bulan.

China juga berencana untuk menutup beberapa pembangkit listrik dari batu bara mereka untuk mengurangi tingkat emisi dan polusi yang dihasilkan. Itu artinya ada kemungkinan permintaan batu bara dari China akan tumbuh melambat.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(twg/twg) Next Article Permintaan Lesu, Harga Batu Bara Anjlok 2%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular