
Mau IHSG Jos Gandos? Cari Menteri yang Jago Mikir Investasi
Monica Wareza, CNBC Indonesia
07 October 2019 18:14

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai kabinet baru yang diusung oleh presiden diharapkan dapat memberikan reformasi peraturan untuk melanggengkan masuknya investor ke dalam negeri.
Maklum, selama beberapa waktu terakhir masalah Indonesia tak jauh-jauh dari seretnya ketertarikan asing untuk memindahkan pabriknya dari China ke Indonesia.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Laksono Widodo mengatakan menteri-menteri baru ini diharapkan bisa menjadikan Indonesia sebagai negara yang lebih baik untuk berbisnis. Hal ini akan dapat dilakukan jika adanya regulasi-regulasi yang mendukung, bukan malah mempersulit masuknya investasi.
"Sebagai pelaku pasar, saya berharap menteri-menteri dalam kabinet, menteri-menteri melakukan perbaikan, reformasi dalam peraturan dan legislasi yang ada. Yang membuat Indonesia tempat yang lebih baik untuk berbisnis. Kan yang kita butuhkan investasi," kata Laksono di Gedung BEI, Senin (7/10/2019).
Selain itu, pihaknya juga mendukung langkah pemerintah untuk melakukan pembangunan sumber daya manusia (SDM). Fokus ini ditunjukkan dengan langkah pemerintah yang memprioritaskan APBN tahun depan lebih besar untuk sektor pendidikan.
"Kita harapkan menteri yang duduk disana dapat memanfaatkan dana APBN yang baik," imbuhnya.
Dari segi Anggota Bursa (AB), Indonesia dinilai membutuhkan menteri-menteri yang bekerja secara profesional terlepas dari keterikatanannya dengan kelompok politik manapun. Dengan kinerja menteri yang profesional dinilai akan menimbulkan kepercayaan pasar terhadap investasi di Indonesia, khususnya pasar saham.
Direktur Utama Evergreen Sekuritas Indonesia Rudy Utomo mengatakan tingkat profesionalisme menteri tersebut akan ditunjukkan dengan prestasi yang berhasil dicapai oleh menteri ketika menduduki jabatannya. Selain itu, diharaokan juga menteri yang mendukug kinerja presiden diharapkan memiliki citra yang baik dan tak terlibat pelanggaran hukum.
"Saya rasa pasti yang namanya bagus, baik, jangan tersangkut masalah hukum lalu juga yang profesional. Terlepas dari partai politik kalau bisa yang profesional," kata Rudy kepada CNBC Indonesia, Senin (7/10/2019).
Menurut dia, dengan kinerja kabinet yang diusung presiden yang profesional ini akan menjadi stimulus bagi investor untuk menanamkan modalnya di dalam negeri.
(hps/hps) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
Maklum, selama beberapa waktu terakhir masalah Indonesia tak jauh-jauh dari seretnya ketertarikan asing untuk memindahkan pabriknya dari China ke Indonesia.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Laksono Widodo mengatakan menteri-menteri baru ini diharapkan bisa menjadikan Indonesia sebagai negara yang lebih baik untuk berbisnis. Hal ini akan dapat dilakukan jika adanya regulasi-regulasi yang mendukung, bukan malah mempersulit masuknya investasi.
"Sebagai pelaku pasar, saya berharap menteri-menteri dalam kabinet, menteri-menteri melakukan perbaikan, reformasi dalam peraturan dan legislasi yang ada. Yang membuat Indonesia tempat yang lebih baik untuk berbisnis. Kan yang kita butuhkan investasi," kata Laksono di Gedung BEI, Senin (7/10/2019).
"Kita harapkan menteri yang duduk disana dapat memanfaatkan dana APBN yang baik," imbuhnya.
Dari segi Anggota Bursa (AB), Indonesia dinilai membutuhkan menteri-menteri yang bekerja secara profesional terlepas dari keterikatanannya dengan kelompok politik manapun. Dengan kinerja menteri yang profesional dinilai akan menimbulkan kepercayaan pasar terhadap investasi di Indonesia, khususnya pasar saham.
Direktur Utama Evergreen Sekuritas Indonesia Rudy Utomo mengatakan tingkat profesionalisme menteri tersebut akan ditunjukkan dengan prestasi yang berhasil dicapai oleh menteri ketika menduduki jabatannya. Selain itu, diharaokan juga menteri yang mendukug kinerja presiden diharapkan memiliki citra yang baik dan tak terlibat pelanggaran hukum.
"Saya rasa pasti yang namanya bagus, baik, jangan tersangkut masalah hukum lalu juga yang profesional. Terlepas dari partai politik kalau bisa yang profesional," kata Rudy kepada CNBC Indonesia, Senin (7/10/2019).
Menurut dia, dengan kinerja kabinet yang diusung presiden yang profesional ini akan menjadi stimulus bagi investor untuk menanamkan modalnya di dalam negeri.
(hps/hps) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
Most Popular