IHSG Memang Menghijau Pagi Ini, Tapi Hati-hati ya.......

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
07 October 2019 09:24
Hati-Hati, Saham Konsumer Masih Rawan Dilego
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Walaupun sejauh ini mencetak apresiasi, pelaku pasar saham tanah air tak boleh terlena. Masih terbuka kemungkinan bahwa IHSG akan berbalik arah ke zona merah. Aksi jual atas saham-saham konsumer menjadi ancaman terbesar bagi IHSG pada perdagangan hari ini.

Untuk diketahui, dalam enam hari perdagangan sebelumnya indeks sektor barang konsumsi selalu menutup hari di zona merah. Jika ditotal, koreksi dalam enam hari tersebut adalah sebesar 3,12%.

Pada perdagangan hari ini, indeks sektor barang konsumsi memang menguat, namun tipis saja yakni sebesar 0,08%. Ada peluang yang besar bahwa indeks sektor barang konsumsi akan berbalik arah ke zona merah dan menyeret IHSG bersamanya.

Saham-saham konsumer terus dilego pelaku pasar dalam beberapa waktu terakhir seiring dengan anggapan bahwa daya beli masyarakat Indonesia sedang berada di posisi yang lemah.

Pada pekan lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka inflasi periode September 2019. Sepanjang bulan lalu, BPS mencatat bahwa Indonesia mengalami deflasi sebesar 0,27% secara bulanan (month-on-month/MoM), sementara inflasi secara tahunan (year-on-year/YoY) berada di level 3,39%. Deflasi tersebut lebih dalam dibandingkan dengan konsensus yang dihimpun oleh CNBC Indonesia yang memproyeksikan deflasi sebesar 0,15% saja secara bulanan.

Sebelumnya pada periode Agustus, BPS mencatat terjadi inflasi sebesar 0,12% secara bulanan, sementara inflasi secara tahunan berada di level 3,49%. Capaian tersebut berada di bawah konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia yang memperkirakan inflasi secara bulanan berada di level 0,16% dan inflasi secara tahunan berada di level 3,54%.

Untuk diketahui, tanda-tanda lemahnya daya beli masyarakat juga sudah ditunjukkan oleh indikator lain. Melansir Survei Penjualan Eceran (SPE) yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia (BI), penjualan barang-barang ritel periode Juli 2019 tercatat hanya tumbuh sebesar 2,4% secara tahunan, lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada periode yang sama tahun lalu (Juli 2018) yang sebesar 2,9%.

Untuk bulan Agustus, angka sementara menunjukkan bahwa penjualan barang-barang ritel hanya tumbuh 3,7% YoY, jauh di bawah pertumbuhan pada Agustus 2018 yang mencapai 6,1%.

Sebagai catatan, sudah sedari bulan Mei pertumbuhan penjualan barang-barang ritel tak bisa mengalahkan capaian periode yang sama tahun sebelumnya. Bahkan pada bulan Juni, penjualan barang-barang ritel terkontraksi 1,8% secara tahunan. Pada Juni 2018, diketahui ada pertumbuhan sebesar 2,3%.

Teranyar, BI merilis Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) periode Agustus 2019 di level 123,1, turun jika dibandingkan capaian bulan Juli di level 124,8. Angka IKK pada bulan Agustus menjadi yang paling rendah sejak November 2018.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(ank/ank)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular