
Ada Demo, Resesi, Sampai Perang Dagang, Rupiah Tak Mau Kalah!
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
05 October 2019 07:10

Sentimen negatif dari dalam dan luar negeri tersebut membuat investor asing keluar dari pasar saham Indonesia. Sepanjang pekan ini, investor asing membukukan jual bersih Rp 204,73 miliar.
Namun rupiah masih mampu bertahan di zona hijau karena ditopang oleh arus modal dari pasar lain yaitu obligasi. Selama 27 September-3 Oktober, investor asing menambah kepemilikan di Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 3,14 triliun.
Penyebabnya adalah potensi cuan yang masih diberikan oleh Indonesia. Ancaman resesi dan perang dagang membuat Bank Sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) diperkirakan kembali menurunkan suku bunga acuan.
Mengutip CME Fedwatch, probabilitas penurunan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) pada bulan ini mencapai 76,4%. Kemudian Federal Funds Rate diperkirakan turun 25 bps lagi pada Desember, dengan peluang 47,6%.
Artinya, berinvestasi di dolar AS menjadi kurang menarik, terutama di instrumen berpendapatan tetap seperti obligasi. Investor pun keluar mencari aset yang memberikan keuntungan, salah satunya obligasi pemerintah Indonesia.
Saat ini imbal hasil SBN seri acuan tenor 10 tahun berada di 7,23%. Jauh dibandingkan dengan instrumen serupa di AS yaitu 1,529%.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/aji)
Namun rupiah masih mampu bertahan di zona hijau karena ditopang oleh arus modal dari pasar lain yaitu obligasi. Selama 27 September-3 Oktober, investor asing menambah kepemilikan di Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 3,14 triliun.
Penyebabnya adalah potensi cuan yang masih diberikan oleh Indonesia. Ancaman resesi dan perang dagang membuat Bank Sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) diperkirakan kembali menurunkan suku bunga acuan.
Artinya, berinvestasi di dolar AS menjadi kurang menarik, terutama di instrumen berpendapatan tetap seperti obligasi. Investor pun keluar mencari aset yang memberikan keuntungan, salah satunya obligasi pemerintah Indonesia.
Saat ini imbal hasil SBN seri acuan tenor 10 tahun berada di 7,23%. Jauh dibandingkan dengan instrumen serupa di AS yaitu 1,529%.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular