
Cerai dengan Pepsi, Arah Saham Indofood ke Mana?

Jakarta, CNBC Indonesia - Berhentinya kerja sama antara anak perusahaan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Anugerah Indofood Barokah Makmur (AIBM) dengan PepsiCo Inc, tak mempengaruhi kinerja saham INDF di bursa, Jumat (4/10/2019.
Data perdagangan tercatat, saham INDF pada penutupan sesi I malah menguat dengan kenaikan 150 poin atau 1,95% ke level Rp 7.825/saham, nilai transaksi emiten yang mengusung tag line "lambang makanan bermutu" tersebut baru mencapai 826 ribu unit atau senilai Rp 6,45 miliar.
Transaksi tersebut disertai dengan masuknya investor asing pada saham tersebut dengan mencatatkan beli bersih senilai Rp 3,28 miliar di semua pasar. Tiga bulan belakangan asing masuk ke saham tersebut senilai Rp 191 miliar.
Secara teknikal, sahamnya sedang dalam tren kenaikan (uptrend) dalam tiga bulan terakhir dengan kenaikan harganya mencapai 11,79%. Sedangkan dalam jangka pendek harganya sedang bullish, yang tercermin dari posisi harganya yang bergerak di atas rata-ratanya selama lima hari terakhir (moving average/MA5).
Ada potensi harganya masih akan naik dengan menguji level Rp 8.000/saham. Hal ini diperkuat oleh indikator Relative Strength Index (RSI) yang mengarah ke atas dan belum menyentuh level jenuh belinya (overbought).
![]() |
Seperti diketahui, AIBM mendapatkan hak eksklusif dari PepsiCo Inc. dan perusahaan afiliasinya, untuk memproduksi, menjual dan mendistribusikan produk minuman non-alkohol dengan menggunakan merek-merek milik PepsiCo di Indonesia.
Selain bekerjasama dengan anak usaha ICBP, Pepsi juga berhubungan bisnis dengan FAST, pemegang restoran waralaba KFC di Indonesia yang juga masuk Grup Salim.
Dengan berakhirnya kontrak tersebut, maka penikmat ayam KFC di Indonesia tidak akan disuguhi lagi minuman Pepsi mulai Oktober. Sebab secara bertahap Fast Food akan mengganti minuman sodanya dengan Coca Cola dan produk turunannya.
Direktur Fast Food Indonesia Justinus Dalimin mengatakan mulai bulan ini secara bertahap KFC akan mulai melakukan penggantian jenis minuman di tiap gerai yang dikelolanya. Hal ini dilakukan karena Pepsi akan menghentikan suplai ke perusahaan dan hengkang dari Indonesia.
"Pepsi akan berhentikan distribusinya di Indonesia mulai pertengahan Oktober atau akhir Oktober ini, dan tentu saja juga berhenti suplai ke KFC. Kami sudah persiapkan pengalihan ini sebaik-baiknya dan KFC akan bekerja sama dengan Coke selanjutnya," kata Justinus kepada CNBC Indonesia, Kamis (3/10/2019).
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/hps) Next Article Cenderung Flat, Saham INDF Berpotensi Koreksi Menuju Rp 6.650