
Lumayan! CPO Kuartal III Kinclong, Harga Naik 9%

India sebagai negara pengimpor minyak konsumsi terbesar di dunia per September lalu memberlakukan tarif impor yang sama pada Malaysia dan Indonesia untuk produk turunan minyak sawit jenis refined, bleached, deodorized (RBD). India menaikkan tarif impor minyak sawit olahan dari Malaysia sebesar 5% efektif per September 2019.
Kini tarif impor produk minyak sawit Malaysia dan Indonesia sama dengan besaran 50%. Akibatnya ekspor Malaysia ke India turun hingga 48% di bulan September dibandingkan bulan September.
Perdagangan di China juga tampaknya akan mengalami gangguan mengingat minggu ini adalah minggu dimana China merayakan hari raya nasionalnya. Libur panjang ini tentu akan membuat perdagangan menjadi sepi pada September yang berakibat pada penurunan ekspor minyak sawit Malaysia dan Indonesia ke China. Untuk periode September ekspor minyak sawit Malaysia ke China turun hingga 35% dibandingkan dengan Agustus.
Tren kenaikan harga CPO pada kuartal ke III juga ditopang oleh penguatan dolar greenback terhadap ringgit Negeri Jiran. Melemahnya mata uang ringgit membuat harga CPO yang dibanderol dalam ringgit menjadi murah untuk investor yang memegang mata uang dolar AS terutama.
Ringgit terus melemah terhadap dolar AS yang perkasa. Pada kuartal pertama tahun ini, rata-rata 1 US$ dipatok RM 4.090, di kuartal kedua ringgit melemah ke RM 4.146 dan tren tersebut berlanjut ke kuartal III dimana 1 US$ dipatok di RM 4.163. Itu artinya secara rata-rata ringgit melemah masing-masing 1,37% dan 0,39% terhadap dolar di kuartal II dan III.
Pelemahan ringgit ini memang cukup mendongkrak permintaan. Ekspor minyak sawit Malaysia dan Indonesia di bulan Juli dan Agustus cenderung tinggi dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya. Namun seiring dengan melemahnya ekspor di bulan September, harga minyak sawit kembali terkoreksi.
Secara fundamental harga minyak sawit masih berpotensi terkoreksi oleh lemahnya ekspor dan tingginya produksi. Melansir data dari Refinitiv untuk periode Oktober 2018-September 2019, produksi minyak sawit Malaysia naik 2% menjadi 20,9 juta ton sementara produksi minyak sawit Indonesia untuk periode yang sama juga naik 2,8% menjadi 46,3 juta ton.
(TIM RISET CNBC INDONESIA)
(twg/twg)