
Analisis
Ada Demo Buruh, Rupiah Sanggup Pertahankan Penguatan?
Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
02 October 2019 12:47

Jakarta, CNBC Indoensia - Kurs rupiah melawan dolar Amerika Serikat (AS) akhirnya menguat pada pertengahan perdagangan Rabu (2/10/19). Meski demikian, rupiah masih terlihat rentan akibat berlanjutnya aksi demonstrasi pada hari ini.
Rupiah membuka perdagangan hari ini dengan melemah 0,4%, tetapi tidak lama berbalik ke zona hijau. Pada pukul 12:00 WIB, rupiah berada di level Rp 14.187/US$.
Dolar AS yang sedang tertekan berhasil dimanfaatkan oleh rupiah pada hari ini.
Indeks dolar, yang mengukur kekuatan mata uang Paman Sam, mengalami koreksi cukup dalam Selasa kemarin. Setelah mencapai level tertinggi sejak Mei 2017, indeks dolar berbalik melemah 0,25%.
Pelemahan indeks dolar terjadi setelah Institute fo Supply Management melaporkan angka Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur AS periode September berada di 47,8. Turun dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 49,1.
Indeks ini menggunakan angka 50 sebagai ambang bata, di bawah 50 artinya kontraksi yakni aktivitas sektor manufaktur semakin menyusut, sementara di atas 50 berarti ekspansi atau peningkatan aktivitas.
Kontraksi yang dialami sektor manufaktur AS di bulan September tersebut merupakan yang terdalam sejak satu dekade terakhir, tepatnya sejak Juni 2009 ketika resesi besar di AS 2007-2009 berakhir.
Rilis data tersebut kembali memunculkan kecemasan di benak pelaku pasar akan kemungkinan terjadinya resesi di AS. Terbukti bursa saham AS mengalami aksi jual pasca rilis data tersebut, padahal sebelumnya masih nyaman di zona hijau.
Hasil survei Reuters pada September, probabilitas resesi AS dalam waktu 12 bulan ke depan adalah 30%. Tidak berubah dibandingkan posisi bulan sebelumnya.
Sementara kans AS mengalami resesi pada 24 bulan ke depan berdasarkan polling September adalah 45%. Juga sama seperti posisi Agustus.
Sementara itu dari dalam negeri demonstrasi kembali berlangsung hari ini. Dalam dua hari terakhir demo dilakukan oleh mahasiswa, pada hari ini giliran buruh yang beraksi. Rupiah selalu mencatat kinerja negatif ketika terjadi demonstrasi. Pada periode 13 September-2 Oktober, rupiah melemah 1,76%.
(BERLANJUT KE HALAMAN 2)
Rupiah membuka perdagangan hari ini dengan melemah 0,4%, tetapi tidak lama berbalik ke zona hijau. Pada pukul 12:00 WIB, rupiah berada di level Rp 14.187/US$.
Dolar AS yang sedang tertekan berhasil dimanfaatkan oleh rupiah pada hari ini.
Indeks dolar, yang mengukur kekuatan mata uang Paman Sam, mengalami koreksi cukup dalam Selasa kemarin. Setelah mencapai level tertinggi sejak Mei 2017, indeks dolar berbalik melemah 0,25%.
Pelemahan indeks dolar terjadi setelah Institute fo Supply Management melaporkan angka Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur AS periode September berada di 47,8. Turun dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 49,1.
Indeks ini menggunakan angka 50 sebagai ambang bata, di bawah 50 artinya kontraksi yakni aktivitas sektor manufaktur semakin menyusut, sementara di atas 50 berarti ekspansi atau peningkatan aktivitas.
Kontraksi yang dialami sektor manufaktur AS di bulan September tersebut merupakan yang terdalam sejak satu dekade terakhir, tepatnya sejak Juni 2009 ketika resesi besar di AS 2007-2009 berakhir.
Rilis data tersebut kembali memunculkan kecemasan di benak pelaku pasar akan kemungkinan terjadinya resesi di AS. Terbukti bursa saham AS mengalami aksi jual pasca rilis data tersebut, padahal sebelumnya masih nyaman di zona hijau.
Hasil survei Reuters pada September, probabilitas resesi AS dalam waktu 12 bulan ke depan adalah 30%. Tidak berubah dibandingkan posisi bulan sebelumnya.
Sementara kans AS mengalami resesi pada 24 bulan ke depan berdasarkan polling September adalah 45%. Juga sama seperti posisi Agustus.
Sementara itu dari dalam negeri demonstrasi kembali berlangsung hari ini. Dalam dua hari terakhir demo dilakukan oleh mahasiswa, pada hari ini giliran buruh yang beraksi. Rupiah selalu mencatat kinerja negatif ketika terjadi demonstrasi. Pada periode 13 September-2 Oktober, rupiah melemah 1,76%.
(BERLANJUT KE HALAMAN 2)
Next Page
Analisis Teknikal
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular