
Internasional
Gawat! Data Manufaktur AS Kontraksi, Resesi Makin Dekat?
Wahyu Daniel & Sefti Oktarianisa, CNBC Indonesia
02 October 2019 07:49

Sementara itu, World Trade Organization (WTO) memangkas proyeksi pertumbuhan perdagangan dunia di tahun ini menjadi hanya 1,2%. Pemangkasan ini sangat tajam dari proyeksi sebelumnya di April yaitu 2,6%. Penyebabnya jelas, yaitu perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.
"Outlook-nya suram untuk perdagangan," kata Dirjen WTO, Roberto Azevedo, dilansir dari AFP, Selasa (1/10/2019).
Pada saat memberikan proyeksi awal di April lalu, para ekonom WTO sudah memberikan peringatan soal ancaman sistemik ke perdagangan dunia, khususnya dari aksi saling balas antara AS dan China dalam memberikan tarif bea masuk.
Sejauh ini, kedua negara yang berperang belum mencapai kesepakatan yang komprehensif. Bahkan Presiden AS, Donald Trump dikabarkan bakal membatasi investasi perusahaan Negeri Paman Sam di China.
Bila ada kebijakan tarif baru yang dilakukan antara AS dan China, maka perdagangan dunia bisa makin terpuruk.
"Konflik dagang menimbulkan ketidapastian, yang membuat dunia usaha menunda rencana investasinya," kata Azevedo.
Dia mengatakan, selanjutnya penciptaan dunia kerja juga bakal terancam bila perdagangan dunia terpuruk. Ini karena perusahaan pasti akan mengurangi jumlah pekerja dalam memproduksi barang atau jasa. (sef/sef)
"Outlook-nya suram untuk perdagangan," kata Dirjen WTO, Roberto Azevedo, dilansir dari AFP, Selasa (1/10/2019).
Pada saat memberikan proyeksi awal di April lalu, para ekonom WTO sudah memberikan peringatan soal ancaman sistemik ke perdagangan dunia, khususnya dari aksi saling balas antara AS dan China dalam memberikan tarif bea masuk.
Bila ada kebijakan tarif baru yang dilakukan antara AS dan China, maka perdagangan dunia bisa makin terpuruk.
"Konflik dagang menimbulkan ketidapastian, yang membuat dunia usaha menunda rencana investasinya," kata Azevedo.
Dia mengatakan, selanjutnya penciptaan dunia kerja juga bakal terancam bila perdagangan dunia terpuruk. Ini karena perusahaan pasti akan mengurangi jumlah pekerja dalam memproduksi barang atau jasa. (sef/sef)
Pages
Most Popular