
Demonstrasi & Perang Dagang Masih jadi Hantu Bagi IHSG
Monica Wareza, CNBC Indonesia
30 September 2019 12:19

Jakarta, CNBC Indonesia - Hingga akhir perdagangan sesi I hari ini sudah terkoreksi 0,57% ke 6.161,27 poin. Sentimen bertubi-tubi datang dari dalam dan luar negeri membuat IHSG tak kuat merangkak ke zona hijau.
Head of Research Samuel Sekuritas Suria Dharma mengatakan pelemahan IHSG salah satunya disebabkan karena sentimen rencana demonstrasi yang masih akan berlanjut di hari ini. Selain itu, kembali panasnya tensi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China jadi sentimen dari eksternal.
"[Sentimen datang dari] Demo dan regional yang melemah juga," kata Suria kepada CNBC Indonesia, Senin (30/9/2019).
Dia menjelaskan, tak hanya di dalam negeri pasar saham di regional Asia juga mayoritas mengalami pelemahan hari ini. Sentimen negatif datang dari pertimbangan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang akan menghapuskan pencatatan (delisting) saham-saham perusahaan China yang tercatat di Wall Street.
Hingga siang ini tercatat indeks Nikkei telah terkoreksi 0,82%, Shanghai Composite Indeks tuurun 0,40% dan Indeks Strait Times turun 0,31%. Sedangkan Hang Seng Indeks bergerak menguat 0,52%.
Sebelumnya, Bloomberg memberitakan bahwa para pejabat pemerintahan AS mempertimbangkan opsi untuk men-delisting perusahaan-perusahaan asal China yang melantai di AS. Langkah ini dimaksudkan guna membatasi aliran modal portofolio dari investor asal AS ke perusahaan-perusahaan asal China.
Selain itu, CNBC International melaporkan bahwa pemerintahan Presiden AS Donald Trump kini sedang mempertimbangkan langkah untuk memangkas investasi AS di China, seperti dikutip dari seorang sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Sumber tersebut menyebut bahwa salah satu opsi yang mungkin diambil adalah memblokir seluruh investasi keuangan dari AS terhadap perusahaan-perusahaan asal China.
Restriksi tersebut dimaksudkan untuk melindungi investor asal AS dari risiko yang berlebihan yang mereka tanggung, seiring dengan kurangnya pengawasan yang dilakukan oleh China terhadap perusahaan-perusahaan di sana.
(hps/hps) Next Article Sempat Menguat di Sesi 1, IHSG Hari Ini Ditutup Melemah
Head of Research Samuel Sekuritas Suria Dharma mengatakan pelemahan IHSG salah satunya disebabkan karena sentimen rencana demonstrasi yang masih akan berlanjut di hari ini. Selain itu, kembali panasnya tensi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China jadi sentimen dari eksternal.
"[Sentimen datang dari] Demo dan regional yang melemah juga," kata Suria kepada CNBC Indonesia, Senin (30/9/2019).
Dia menjelaskan, tak hanya di dalam negeri pasar saham di regional Asia juga mayoritas mengalami pelemahan hari ini. Sentimen negatif datang dari pertimbangan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang akan menghapuskan pencatatan (delisting) saham-saham perusahaan China yang tercatat di Wall Street.
Sebelumnya, Bloomberg memberitakan bahwa para pejabat pemerintahan AS mempertimbangkan opsi untuk men-delisting perusahaan-perusahaan asal China yang melantai di AS. Langkah ini dimaksudkan guna membatasi aliran modal portofolio dari investor asal AS ke perusahaan-perusahaan asal China.
Selain itu, CNBC International melaporkan bahwa pemerintahan Presiden AS Donald Trump kini sedang mempertimbangkan langkah untuk memangkas investasi AS di China, seperti dikutip dari seorang sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Sumber tersebut menyebut bahwa salah satu opsi yang mungkin diambil adalah memblokir seluruh investasi keuangan dari AS terhadap perusahaan-perusahaan asal China.
Restriksi tersebut dimaksudkan untuk melindungi investor asal AS dari risiko yang berlebihan yang mereka tanggung, seiring dengan kurangnya pengawasan yang dilakukan oleh China terhadap perusahaan-perusahaan di sana.
(hps/hps) Next Article Sempat Menguat di Sesi 1, IHSG Hari Ini Ditutup Melemah
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular