5 Negara Ini Berada di Ujung Jurang Resesi, RI Gimana?

Tirta Widi Gilang Citradi, CNBC Indonesia
28 September 2019 23:07
5 Negara Ini Berada di Ujung Jurang Resesi, RI Gimana?
Foto: Bendera Tiongkok dan AS berkibar di dekat Bund, jelang delegasi perdagangan AS bertemu dengan China di Shanghai, Cina 30 Juli 2019. REUTERS / Aly Song
Jakarta, CNBC Indonesia - Resesi yang didefinisikan sebagai perlambatan aktivitas ekonomi dalam dua kuartal berturut-turut atau lebih dalam satu tahun memang menjadi momok setiap negara di dunia ini.

Bagaimana tidak? Wabah resesi memang berpotensi menyebar layaknya virus flu. Menyebar dengan cepat.

Pada dasarnya, jika suatu negara resesi tentu akan berdampak pada negara lain. Karena satu negara dengan negara lain dihubungkan oleh kegiatan perdagangan dan investasi bisnis.

Apalagi kalau yang resesi negara macam Amerika Serikat. Beuh! Dampaknya bisa terkontraksi ekonomi dunia. Ibaratnya, Amerika yang batuk, negara lain mungkin meriang.


Perlu diketahui bahwa Amerika saat ini masih menjadi negara dengan perekonomian terbesar di dunia, China berikutnya. Amerika bukan cuma negara konsumen terbesar di dunia tetapi juga negara tempat sebagian besar investor, termasuk investor pasar modal, berada.

Nah akhir-akhir ini isu resesi terus digaungkan. Memangnya negara mana saja sih yang berada dalam jurang resesi?

Dari penelusuran tim riset CNBC setidaknya ada lima negara yang berada di ambang jurang resesi yaitu Inggris, Italia, Jerman, Hong Kong dan Singapura.

Inggris
Pada kuartal II-2019, ekonomi Negeri John Bull alias Inggris tumbuh 1,2%. Melambat dibandingkan kuartal sebelumnya yaitu 1,8% dan menjadi angka terendah sejak awal 2018. Sementara untuk periode Mei-Juli, ekonomi Inggris tidak tumbuh alias 0%.

"Pertumbuhan ekonomi stagnan karena kontraksi di sektor konstruksi dan manufaktur. Sementara sektor jasa, yang menyumbang sebagian besar aktivitas ekonomi, masih tumbuh, tetapi melambat sepanjang 2019," kata Rob Kent-Smith, Ekonom Biro Statistik Inggris (ONS), seperti dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (28/9/2019).

Sementara itu kondisi semakin pelik dengan adanya kondisi geopolitik Inggris yang membingungkan terutama terkait dengan Brexit atau keluarnya Inggris dari Uni Eropa.


Italia
Ekonomi Italia memasuki resesi setelah mencatat pertumbuhan -0,1% secara kuartalan atau quarter-on-quarter (QoQ) pada kuartal III dan IV 2018.

Meski berhasil bangkit di 3 bulan pertama tahun ini setelah tumbuh 0,1% (QoQ), tapi kembali stagnan 0% di periode April-Juni. Hal tersebut menunjukkan masih rapuhnya kondisi ekonomi Italia yang merupakan negara dengan nilai ekonomi terbesar ketiga di zona euro.


Jerman
Jerman sebagai raksasa ekonomi Benua Biru, paling menjadi sorotan. Sang raksasa kini sedang lesu, tidak lama lagi sepertinya akan mengalami resesi.



Sebagai negara yang mengandalkan ekspor sebagai roda penggerak perekonomian, sektor manufaktur Jerman justru mengalami kontraksi sembilan bulan beruntun. Di bulan ini, kontraksi bahkan mencapai yang terdalam dalam lebih dari satu dekade terakhir. 



Markit melaporkan manufaktur PMI Jerman bulan September sebesar 41,4, turun dari bulan sebelumnya 43,5. Sementara sektor jasa meski masih berekspansi mengalami pelambatan menjadi 52,5 dari sebelumnya 54,8.




Pertumbuhan ekonomi Negeri Panser di kuartal II-2019 mengalami kontraksi sebesar 0,1% (QoQ). Dengan aktivitas manufaktur yang terus memburuk, maka di kuartal III-2019 Jerman berpeluang besar kembali mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi lagi, sehingga masuk ke jurang resesi. 

BERLANJUT KE HALAMAN 2: Nasib Hong Kong dan Singapura Singapura
Ternyata, awan resesi tak hanya menghantui AS dan negara-negara Eropa. Negara di kawasan Asia tenggara pun tak luput dari ancaman resesi, salah satunya Singapura.



Melansir data Refinitiv, perekonomian Negeri Singa terkontraksi sebesar 3,3% pada kuartal II-2019 (QoQ annualized). Jika perekonomian di kuartal III-2019 masih terkontraksi, Singapura akan resmi mengalami resesi.


"Dengan hubungan yang begitu erat dengan China dan ketergantungan yang sangat tinggi terhadap ekspor, Singapura akan mengalami perlambatan ekonomi paling parah di kawasan ini. Kemungkinan, ekonomi Singapura akan jatuh ke resesi pada 2020 jika kondisi tidak berubah," ungkap Mark Billiington, Direktur Regional ASEAN di Institute of Chartered Accountants in England and Wales (ICAEW), seperti diberitakan Today Online.

Untuk diketahui, Monetary Authority of Singapore (MAS) selaku bank sentral Singapura memperkirakan perekonomian Singapura hanya tumbuh di kisaran 0-0,1% pada tahun 2019.

Jika terealisasi, maka akan jauh melambat dibandingkan pencapaian pada tahun 2018 yaitu 3,1%.

5 Negara Ini Berada Di Ujung Jurang Resesi, Ada Indonesia?Foto: Demo Hongkong (REUTERS/Tyrone Siu)

Hong Kong
Tak hanya Singapura, Hong Kong juga berada di ujung jurang resesi. Pada kuartal II-2019, perekonomian Hong Kong terkontraksi sebesar 0,4% QoQ, sangat kontras dengan kuartal I-2019 kala perekonomian Negeri Jackie Chan mampu tumbuh sebesar 1,3%. Jika perekonomian di kuartal III-2019 masih terkontraksi, Hong Kong akan resmi jatuh ke jurang resesi.

Indonesia bagaimana?

Pada kondisi saat ini, Indonesia memang masih amat jauh dari yang namanya resesi. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 4,2% secara kuartalan pada kuartal II-2019.

Adapun secara kumulatif, BPS mencatat pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II 2019 hanya 5,05% secara tahunan atau melambat dibandingkan periode yang sama tahun lalu, 5,27%.

Namun, kalau resesi di negara-negara tadi benar terjadi dan Indonesia tidak mengambil langkah-langkah yang ampuh guna meminimalisir dampaknya, bukan tak mungkin perekonomian Indonesia akan mengalami yang namanya hard landing. Ini adalah kondisi di mana terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi yang signifikan, khususnya jika negara-negara dengan nilai perekonomian raksasa seperti AS, Jerman, Inggris, dan Italia ikut jatuh ke jurang resesi.


TIM RISET CNBC INDONESIA


(twg/tas) Next Article Terungkap, Ini Penyebab Resesi Ekonomi Global

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular