Gelombang Demo Bikin Pasar Keuangan Tanah Air Terkapar

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
28 September 2019 10:44
Tidak Ada Happy Weekend Buat Rupiah Juga
Foto: Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (CNBC Indonesia/Lydia Julita S)

Aksi gelombang demo yang dilakukan oleh mahasiswa tersebut telah menyebabkan stabilitas politik tanah air terguncang. Ketika stabilitas politik terguncang maka kepercayaan investor jadi berkurang. Akhirnya investor terutama investor asing angkat kaki dari Indonesia.

Buktinya sehari setelah gelombang demo terjadi, asing membukukan aksi jual bersih atau net sell saham-saham tanah air sebesar Rp. 423,53 miliar di pasar reguler pada akhir sesi satu perdagangan bursa. Aksi jual bersih ini tentu menyisakan koreksi bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Sebenarnya dalam periode 10 hari sejak tanggal 12-25 September,  investor asing sudah angkat kaki dari bursa saham tanah air. Pada periode tersebut asing telah membukukan aksi jual bersih dengan nilai yang fantastis yaitu Rp. 5,1 triliun. Walau pada tanggal 26 September asing membukukan beli bersih, tetapi selang sehari setelahnya kembali membukukan jual bersih. Alhasil tidak ada happy weekend untuk pasar saham tanah air.

Kondisi yang tak jauh beda juga dialami oleh mata uang Garuda. Rupiah kembali terpuruk. Melansir data Refinitiv dalam seminggu terakhir, rupiah cenderung diperdagangkan melemah terhadap dolar di pasar spot. Rupiah menjadi mata uang benua kuning dengan performa paling buruk dalam seminggu terakhir.

 

 

Sejak tanggal 20-27 September, rupiah telah mencatatkan pelemahan sebesar 0,78%. Mata uang dengan performa terburuk kedua di Asia diduduki oleh Won yang harus melemah 0,67%. Sedikit lebih baik daripada rupiah. Dolar Hong Kong menjadi mata uang dengan koreksi yang paling tipis dibandingkan dengan mata uang benua Asia lainnya. Rupee kali ini menjadi jawaranya mata uang di benua Asia lantaran menguat sebesar 0,8%. Memang tampaknya takdir happy weekend untuk pasar keuangan tanah air tidak datang di minggu ini. Ya kita nikmati saja dulu lah.

(TIM RISET CNBC INDONESIA)

(twg/twg)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular