Internasional

Makin Cerah, Hasil Nego Perang Dagang Diketok 10 Oktober

Sefti Oktarianisa, CNBC Indonesia
27 September 2019 08:33
Makin Cerah, Hasil Nego Perang Dagang Diketok 10 Oktober
Foto: Infografis/ Kronologi perang dagang AS-China belum temukan titik terang/Aristya Rahadian Krisabella
Jakarta, CNBC Indonesia - Negosiasi perang dagang antara AS dan China bakal memasuki babak baru. Setelah dua bulan pasar dihantui peningkatan eskalasi ketegangan perdagangan keduanya akibat saling menaikkan tarif, kali ini upaya damai kedua negara sepertinya akan berbuah manis.

Bahkan, para pejabat yang turut dalam negosiasi perdagangan menegaskan akan ada kesepakatan baru yang dicapai. "Pembicaraan dagang antara China dan AS akan disimpulkan pada 10-11 Oktober nanti di Washington," tulis CNBC International sebagaimana dikutip CNBC Indonesia, Jumat (27/9/2019).

China bakal diwakili Wakil Perdana Menteri Liu He. Liu memang ditunjuk khusus oleh Presiden China Xi jinping untuk berdiskusi dengan AS, termasuk pembelian kedelai dari negara Paman Sam di kantor Presiden AS Donald Trump.


Namun sayangnya, belum ada komentar pasti dari AS. Gedung Putih hanya menegaskan kesepakatan baru akan muncul bulan depan.

Makin Cerah, Hasil Nego Perang Dagang Diketok 10 OktoberFoto: Infografis/Saling balas serangan AS VS CHINA/Aristya Rahadian krisabella


Sementara itu, Trump dalam pertemuan dengan pemimpin dunia di PBB mengatakan bahwa China memang sangat ini membuat kesepakatan dengan AS. "Bisa saja terjadi, bisa saja terjadi bahkan lebih cepat dari yang kalian pikirkan," katanya kepada reporter.


Salah satu pejabat dari Kementerian Perdagangan China menegaskan Beijing tengah mempertimbangkan untuk membeli kedelai dan daging babi AS. Sebelumnya, di Agustus lalu, Beijing sempat menolak masuknya produk pertanian AS ke China.

BERLANJUT KE HAL 2 >>>

Meskipun kedua negara sepertinya segera menemukan kata sepakat dari permasalahan dagang, ketegangan masih terjadi di sektor lainnya. Apalagi setelah AS memberi sanksi pada perusahaan China yang membeli minyak dari Iran.

Sebagaimana diketahui, hubungan Iran dan AS semakin tegang akibat serangan drone (pesawat tanpa awak) ke jantung minyak Arab Saudi 14 September lalu. AS menuduh iran berada dibalik serangan yang diklaim kelompok pemberontak Houthi di Yaman.

Pemerintah China mengkritik sanksi AS. Menurut China, apa yang dilakukan dengan Iran adalah sesuai dengan aturan hukum dan legal,

AS menjatuhkan sanksi pada 5 perusahaan China dan 6 entitas lain. Antara lain subsidari Cosco Shipping Corporation, yakni Cosco Shipping tanker Dalian dan Cosco Shipping Tanker (Dalian) Seaman dan Ship Management Co Ltd.

"Kita sudah katakan ini ke China dan semua negara bahwa ada sanksi dari tiap kejahatan yang dibuat," kata Sekretaris Kabinet AS Mike Pompeo.


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular