Khawatir AS Kian Dekati Resesi, Rupiah Lesu Lagi

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
26 September 2019 10:39
Apakah AS Kian Dekat dengan Resesi?
Ilustrasi Rupiah (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Data pertumbuhan ekonomi sangat ditunggu oleh pasar, apalagi saat isu resesi mengemuka selama beberapa waktu terakhir. Sejumlah lembaga mulai memperkirakan kans AS untuk terjebak dalam resesi pada 2020 semakin tinggi.

Dengan melihat tren imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor 3 bulan dan 10 tahun, Bank Sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) New York sampai pada kesimpulan bahwa probabilitas resesi di AS pada Agustus 2020 adalah 37,93%. Ini adalah angka tertinggi sejak Maret 2008.

The Fed Cleveland bahkan punya prediksi yang lebih seram lagi. Dengan memperhatikan yield obligasi pemerintah tenor 3 bulan dan 10 tahun serta proyeksi pertumbuhan ekonomi, maka peluang terjadinya resesi pada Agustus 2020 mencapai 44,13%. Juga tertinggi sejak Maret 2008.

Apalagi The Fed Atlanta dalam perangkat GDPNow memperkirakan pertumbuhan ekonomi AS kembali melambat menjadi 1,9% pada kuartal III-2019. Apabila ekonomi AS terus melambat, maka jurang resesi akan kian sulit untuk dihindari.


Padahal kalai AS resesi dampaknya akan dirasakan oleh seluruh dunia. Maklum, AS adalah perekonomian terbesar di dunia, konsumen nomor satu.

Jadi kalau AS resesi, maka permintaan di sana tentu bakal berkurang. Akibatnya, sulit bagi negara-negara lain untuk mengandalkan ekspor sebagai mesin penggerak pertumbuhan ekonomi.





TIM RISET CNBC INDONESIA (aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular