Khawatir AS Kian Dekati Resesi, Rupiah Lesu Lagi

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
26 September 2019 10:39
Trump Tebar Asa Damai Dagang dengan China
Ilustrasi Rupiah (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Hari ini sepertinya investor memang masih memilih bermain aman, wait and see. Sebab sentimen eksternal yang beredar juga agak mixed.

Di satu sisi ada berita gembira dari perkembangan hubungan AS-China. Presiden AS Donald Trump mengungkapkan proses dialog Washington-Beijing berjalan mulus. Bahkan sang presiden ke-45 Negeri Adidaya sudah berani sesumbar bahwa kesepakatan damai dagang bisa segera terwujud.

"Mereka (China) ingin membuat kesepakatan, dan itu bisa terjadi lebih cepat dari yang Anda duga. Saya bersikap baik kepada mereka, dan kami melakukan pembicaraan yang positif. China mulai membeli kembali produk agrikultur kami seperti daging sapi dan babi, banyak sekali daging babi," ungkap Trump kepada para jurnalis di New York, seperti diberitakan Reuters.


Perkembangan ini tentu positif bagi pasar, dan seluruh pelaku ekonomi. Saat AS-China benar-benar sudah berdamai, maka arus perdagangan dan investasi global akan pulih sehingga pertumbuhan ekonomi bisa ditingkatkan.

Akan tetapi, di sisi lain ada yang membuat investor harap-harap cemas. Malam ini waktu Indonesia, US Bureau of Economic Analysis akan mengumumkan data pembicaraan final angka pertumbuhan ekonomi AS kuartal I-2019.

Pada pembacaan awal, pertumbuhan ekonomi AS kuartal II-2019 adalah 2,1% secara kuartalan yang disetahunkan. Namun kemudian pada pembacaan kedua direvisi menjadi 2%.

Konsensus pasar yang dihimpun Trading Economics memperkirakan ekonomi AS pada periode April-Juni 2019 adalah 2%, tidak berubah dari pembacaan kedua. Jika terjadi, maka ada pelambatan yang lumayan karena pada kuartal I-2019 ekonomi AS masih bisa tumbuh 3,1%.





(BERLANJUT KE HALAMAN 3)

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular