
Pidato Trump Bikin Market Cap Google Cs Hilang RP 820 T
Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
26 September 2019 10:22

Jakarta, CNBC Indonesia - Pidato Presiden Amerika Serikat ke-45, Donald Trump, di depan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations General Assembly) pada Selasa (24/9/2019) tidak hanya berisi teguran keras kepada China, tapi juga memberikan nada kecaman kepada perusahaan teknologi raksasa yang dikenal dengan akronim FAANG (Facebook, Apple, Amazon, Netflix, dan Google)
Perusahaan teknologi kelas paus tersebut kehilangan miliaran kapitalisasi pasar mereka ada penutupan perdagangan hari Selasa setelah Trump menyerang platform media sosial dalam pidatonya, dilansir dari Business Insider.
FAANG secara total kehilangan US$ 58,05 miliar kapitalisasi pasar atau setara Rp 820,85 triliun (asumsi kurs Rp 14.414/US$). Indeks Nasdaq yang dipadati oleh perusahaan-perusahaan teknologi tercatat melemah 1,4%.
Source: Refinitiv, diolah oleh Dwi Ayuningtyas. Nilai menunjukkan selisih penurunan kapitalisasi pasar pada Selasa (24/9/2019) dalam miliar dolar AS.
Data pasar menunjukkan harga saham Facebook melemah 3%, Amazon turun 2,5%. Lalu, Google dan Apple masing-masing membukukan koreksi sebesar 1,3% dan 0,5%.
Sedangkan Netflix tercatat anjlok paling dalam dengan membukukan pelemahan hingga 4,3%. Penurunan saham layanan konten berbayar tersebut cukup dalam karena mendapat sentimen negatif dari analis terkemuka yang merevisi turun harga saham perusahaan.
Melansir Market Insiders, analis dari Pivotal Research Group Jeff Wlodarczak menurunkan target harga Netflix dari US$ 515 ke US$ 350. Wlodarczak diketahui merupakan salah satu analis yang sangat merekomendasikan saham Netflix, dikutip dari Business Insiders.
Lebih lanjut, berdasarkan kutipan video pidato yang dirilis oleh CBS News, Trump menyerang perusahaan media sosial dan mengatakan platform tersebut "memperoleh kekuatan luar biasa (untuk mengatur) apa yang bisa kita lihat dan apa yang kita boleh katakan."
Trump juga menambahkan bahwa masyarakat bebas tidak dapat membiarkan media sosial raksasa untuk membungkam suara rakyat.
"Pemerintahan saya telah menjelaskan ke perusahaan media sosial bahwa kami akan menegakkan hak kebebasan berbicara," ujar Trump
"Masyarakat bebas tidak boleh membiarkan raksasa media sosial untuk membungkam suara rakyat dan orang-orang bebas (free people) tidak boleh, pernah terdaftar sebagai penyebab pembungkaman, paksaan, pembatalan, atau pembuatan daftar hitam atas tetangganya sendiri."
TIM RISET CNBC INDONESIA
(dwa/dwa) Next Article Praktik Monopoli Raksasa Teknologi
Perusahaan teknologi kelas paus tersebut kehilangan miliaran kapitalisasi pasar mereka ada penutupan perdagangan hari Selasa setelah Trump menyerang platform media sosial dalam pidatonya, dilansir dari Business Insider.
FAANG secara total kehilangan US$ 58,05 miliar kapitalisasi pasar atau setara Rp 820,85 triliun (asumsi kurs Rp 14.414/US$). Indeks Nasdaq yang dipadati oleh perusahaan-perusahaan teknologi tercatat melemah 1,4%.
Perusahaan | Penurunan Kapitalisasi Pasar |
Alphabet Inc (Google) | $10.97 |
Facebook Inc | $15.80 |
Apple Inc | $4.70 |
Amazon.com Inc | $21.61 |
Netflix Inc | $4.96 |
TOTAL | $58.05 |
Data pasar menunjukkan harga saham Facebook melemah 3%, Amazon turun 2,5%. Lalu, Google dan Apple masing-masing membukukan koreksi sebesar 1,3% dan 0,5%.
Sedangkan Netflix tercatat anjlok paling dalam dengan membukukan pelemahan hingga 4,3%. Penurunan saham layanan konten berbayar tersebut cukup dalam karena mendapat sentimen negatif dari analis terkemuka yang merevisi turun harga saham perusahaan.
Melansir Market Insiders, analis dari Pivotal Research Group Jeff Wlodarczak menurunkan target harga Netflix dari US$ 515 ke US$ 350. Wlodarczak diketahui merupakan salah satu analis yang sangat merekomendasikan saham Netflix, dikutip dari Business Insiders.
Lebih lanjut, berdasarkan kutipan video pidato yang dirilis oleh CBS News, Trump menyerang perusahaan media sosial dan mengatakan platform tersebut "memperoleh kekuatan luar biasa (untuk mengatur) apa yang bisa kita lihat dan apa yang kita boleh katakan."
Trump juga menambahkan bahwa masyarakat bebas tidak dapat membiarkan media sosial raksasa untuk membungkam suara rakyat.
"Pemerintahan saya telah menjelaskan ke perusahaan media sosial bahwa kami akan menegakkan hak kebebasan berbicara," ujar Trump
"Masyarakat bebas tidak boleh membiarkan raksasa media sosial untuk membungkam suara rakyat dan orang-orang bebas (free people) tidak boleh, pernah terdaftar sebagai penyebab pembungkaman, paksaan, pembatalan, atau pembuatan daftar hitam atas tetangganya sendiri."
TIM RISET CNBC INDONESIA
(dwa/dwa) Next Article Praktik Monopoli Raksasa Teknologi
Most Popular