
Jelang Rilis Pertumbuhan Ekonomi AS, Rupiah Kurang Gairah
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
26 September 2019 09:05

Meski sudah ada proposal formal dari House, tetapi jalan menuju pendongkelan Trump masih panjang. Pasalnya, impeachment harus disetujui pula oleh kamar yang lain yaitu Senat. Nah, Senat AS saat ini dikuasai oleh Partai Republik pendukung Trump.
Sampai saat ini, hanya dua presiden AS yang terancam dimakzulkan yaitu Andrew Johnson dan William 'Bill' Clinton. Namun keduanya berhasil lolos dari lubang jarum dan menyelesaikan masa jabatannya. Sementara Richard Nixon yang tersangkut skandal maha berat Watergate memilih mundur sebelum dilengserkan.
Oleh karena itu, sulit untuk melihat Trump bakal dipaksa turun melalui impeachment. Prosesnya masih panjang, melibatkan Senat, dan sejarah membuktikan belum ada presiden Negeri Paman Sam yang lengser karena pemakzulan.
Meski begitu, gaduh politik di AS akan membuat investor tidak nyaman. Jadi sembari menunggu kabar terbaru dari Washington, lebih baik bermain aman dulu.
Kemudian, investor juga menantikan rilis data penting dari AS yaitu angka final pertumbuhan ekonomi kuartal II-2019. Dalam pembacaan kedua, pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal II-2019 adalah 2%, cukup jauh melambat dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencapai 3,1%.
Di tengah isu resesi yang semakin mengemuka, data pertumbuhan ekonomi AS tentu sangat dinanti. Investor pasti ingin mengetahui seberapa kuat ekonomi AS dan seberapa dekat Negeri Adidaya dengan resesi.
Kalau ancaman resesi semakin nyata di AS, maka seluruh dunia akan merasakan dampaknya. Sebab AS adalah perekonomian terbesar, konsumen nomor satu di kolong langit. Saat permintaan di AS turun, sulit bagi negara-negara lain untuk mengandalkan ekspor sebagai mesin pendorong pertumbuhan ekonomi.
Baca:Â Kalau AS Resesi Emang Kenapa? Apa Ngaruhnya untuk RI?
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/aji)
Sampai saat ini, hanya dua presiden AS yang terancam dimakzulkan yaitu Andrew Johnson dan William 'Bill' Clinton. Namun keduanya berhasil lolos dari lubang jarum dan menyelesaikan masa jabatannya. Sementara Richard Nixon yang tersangkut skandal maha berat Watergate memilih mundur sebelum dilengserkan.
Oleh karena itu, sulit untuk melihat Trump bakal dipaksa turun melalui impeachment. Prosesnya masih panjang, melibatkan Senat, dan sejarah membuktikan belum ada presiden Negeri Paman Sam yang lengser karena pemakzulan.
Kemudian, investor juga menantikan rilis data penting dari AS yaitu angka final pertumbuhan ekonomi kuartal II-2019. Dalam pembacaan kedua, pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal II-2019 adalah 2%, cukup jauh melambat dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencapai 3,1%.
Di tengah isu resesi yang semakin mengemuka, data pertumbuhan ekonomi AS tentu sangat dinanti. Investor pasti ingin mengetahui seberapa kuat ekonomi AS dan seberapa dekat Negeri Adidaya dengan resesi.
Kalau ancaman resesi semakin nyata di AS, maka seluruh dunia akan merasakan dampaknya. Sebab AS adalah perekonomian terbesar, konsumen nomor satu di kolong langit. Saat permintaan di AS turun, sulit bagi negara-negara lain untuk mengandalkan ekspor sebagai mesin pendorong pertumbuhan ekonomi.
Baca:Â Kalau AS Resesi Emang Kenapa? Apa Ngaruhnya untuk RI?
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular