
Internasional
Duh! Lagi Nego Damai, Trump Malah Nyinyirin China di PBB
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
25 September 2019 08:47

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan tajam mengkritik kebijakan perdagangan China pada hari Selasa (24/9/19), mengatakan bahwa Pemerintah China selalu berusaha mengatasi tantangan dalam perdagangan dengan cara yang tidak adil.
Kritik itu dilayangkan sehari setelah kedua pihak mengumumkan tanggal untuk melanjutkan negosiasi pada awal Oktober.
"Tidak hanya China menolak untuk mengadopsi reformasi yang dijanjikan, negara itu telah menerapkan model ekonomi, tergantung pada hambatan pasar besar-besaran, subsidi negara yang besar, manipulasi mata uang, dumping produk, transfer teknologi paksa dan pencurian kekayaan intelektual," kata Trump di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). "Dan juga rahasia dagang, dalam skala besar,".
Perang dagang yang sudah terjadi selama setahun lebih antara kedua ekonomi terbesar di dunia itu telah sangat jelas membawa dampak buruk bagi kedua negara dan juga dunia. Namun, Trump telah berulang kali menyatakan rasa pesimisnya bahwa kesepakatan dagang akan tercapai sebelum pemilihan presiden pada bulan November 2020 terlaksana.
"Semoga kita bisa mencapai kesepakatan yang akan bermanfaat bagi kedua negara," kata Trump. "Tapi seperti yang sudah saya jelaskan, saya tidak akan menerima tawaran buruk untuk rakyat Amerika,".
Sebelumnya, isu perang dagang kembali meningkat setelah kabar mengenai pihak China membatalkan kunjungannya ke beberapa wilayah pertanian AS merebak. Pada hari Jumat, China mengatakan tidak akan lagi melakukan perjalanan ke pertanian AS di Nebraska dan Montana pada minggu ini, seperti yang semula direncanakan.
Padahal, kunjungan itu telah disebut-sebut oleh kedua belah pihak sebagai isyarat niat baik. Namun, Menteri Keuangan Steve Mnuchin kemudian mengatakan bahwa pemerintah AS lah yang meminta kunjungan China dibatalkan.
Hal itu ia sampaikan dalam sebuah wawancara dengan Fox Business Network, Senin malam. Dalam kesempatan itu, Mnuchin juga mengatakan bahwa delegasi perdagangan tingkat tinggi dari kedua belah pihak akan berkumpul di Washington minggu depan.
"Presiden sudah sangat jelas jika kita bisa mendapatkan kesepakatan yang tepat, dia menginginkan kesepakatan itu," kata Mnuchin, mengutip Business Insider. "Jika kita tidak bisa mendapatkan kesepakatan yang benar, dia senang dengan tarifnya."
Sebelumnya, Kantor Perwakilan Dagang AS dan perwakilan dagang China juga mengatakan bahwa pertemuan perdagangan tingkat wakil yang berlangsung pekan lalu cukup produktif.
(sef/sef) Next Article Perang Dagang Masih Tegang, China Batal Kunjungi Petani AS
Kritik itu dilayangkan sehari setelah kedua pihak mengumumkan tanggal untuk melanjutkan negosiasi pada awal Oktober.
"Tidak hanya China menolak untuk mengadopsi reformasi yang dijanjikan, negara itu telah menerapkan model ekonomi, tergantung pada hambatan pasar besar-besaran, subsidi negara yang besar, manipulasi mata uang, dumping produk, transfer teknologi paksa dan pencurian kekayaan intelektual," kata Trump di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). "Dan juga rahasia dagang, dalam skala besar,".
Perang dagang yang sudah terjadi selama setahun lebih antara kedua ekonomi terbesar di dunia itu telah sangat jelas membawa dampak buruk bagi kedua negara dan juga dunia. Namun, Trump telah berulang kali menyatakan rasa pesimisnya bahwa kesepakatan dagang akan tercapai sebelum pemilihan presiden pada bulan November 2020 terlaksana.
"Semoga kita bisa mencapai kesepakatan yang akan bermanfaat bagi kedua negara," kata Trump. "Tapi seperti yang sudah saya jelaskan, saya tidak akan menerima tawaran buruk untuk rakyat Amerika,".
Sebelumnya, isu perang dagang kembali meningkat setelah kabar mengenai pihak China membatalkan kunjungannya ke beberapa wilayah pertanian AS merebak. Pada hari Jumat, China mengatakan tidak akan lagi melakukan perjalanan ke pertanian AS di Nebraska dan Montana pada minggu ini, seperti yang semula direncanakan.
Padahal, kunjungan itu telah disebut-sebut oleh kedua belah pihak sebagai isyarat niat baik. Namun, Menteri Keuangan Steve Mnuchin kemudian mengatakan bahwa pemerintah AS lah yang meminta kunjungan China dibatalkan.
Hal itu ia sampaikan dalam sebuah wawancara dengan Fox Business Network, Senin malam. Dalam kesempatan itu, Mnuchin juga mengatakan bahwa delegasi perdagangan tingkat tinggi dari kedua belah pihak akan berkumpul di Washington minggu depan.
"Presiden sudah sangat jelas jika kita bisa mendapatkan kesepakatan yang tepat, dia menginginkan kesepakatan itu," kata Mnuchin, mengutip Business Insider. "Jika kita tidak bisa mendapatkan kesepakatan yang benar, dia senang dengan tarifnya."
Sebelumnya, Kantor Perwakilan Dagang AS dan perwakilan dagang China juga mengatakan bahwa pertemuan perdagangan tingkat wakil yang berlangsung pekan lalu cukup produktif.
(sef/sef) Next Article Perang Dagang Masih Tegang, China Batal Kunjungi Petani AS
Most Popular