Trump akan Dimakzulkan, Investor 'Kabur' ke Safe Haven Assets

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
25 September 2019 08:53
Akibat pengumuman tersebut, sentimen pelaku pasar yang sedang ceria langsung berbalik menjadi suram.
Foto: Presiden Donald Trump menyampaikan pidato State of the Union, dengan Wakil Presiden Mike Pence dan Ketua DPR Nancy Pelosi, di Capitol di Washington, DC pada 5 Februari 2019. (Doug Mills / Pool via REUTERS
Jakarta, CNBC Indonesia - Kabar mengejutkan datang dari Amerika Serikat Selasa (24/3/19) waktu setempat, Ketua DPR AS, Nancy Pelosi mengumumkan secara resmi akan memulai proses dan penyelidikan untuk memakzulkan Presiden AS ke-45 Donald Trump.

Akibat pengumuman tersebut, sentimen pelaku pasar yang sedang ceria langsung berbalik menjadi suram. Bursa saham AS yang sebelumnya menghijau langsung terjun bebas ke zona merah, investor mengalihkan investasinya ke aset aman (safe haven) seperti obligasi AS, emas, yen Jepang dan franc Swiss.

Mata uang yen dan franc sama-sama mencatat penguatan 4 hari beruntun pada Selasa kemarin, padahal sebelum pengumuman pemakzulan tersebut dua mata uang ini melemah melawan dolar AS.



Partai Demokrat AS menuduh Trump melakukan penyalahgunaan kekuasaan. Hal terkait komunikasi yang dilakukan Trump dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky Juli lalu. Trump dituduh menekan Ukraina untuk menggali informasi yang bisa merusak saingan politiknya Joe Biden, terkait putra Biden, Hunter.

"Tindakan Presiden Trump mengungkapkan fakta yang tidak terhormat dari pengkhianatan presiden atas sumpah jabatannya, pengkhianatan terhadap keamanan nasional, dan pengkhianatan integritas pemilu kita," kata Pelosi dalam pidatonya sebagaimana dilansir CNBC International.

Trump akan Dimakzulkan, Investor Foto: Nancy Pelosi (REUTERS/Jonathan Ernst)

"Karena itu, hari ini, saya mengumumkan Dewan Perwakilan Rakyat sedang bergerak maju dengan penyelidikan pemakzulan resmi. Saya mengarahkan keenam komite kami untuk melanjutkan penyelidikan mereka di bawah payung undang-undang pemakzulan" tegas Pelosi

Kisruh politik di AS kini akan menjadi sorotan baru di tengah isu perang dagang, pelambatan ekonomi global, hingga resesi. Masalah-masalah seakan tidak pernah selesai, yang menimbulkan berbagai ketidakpastian di pasar.



Ketidakpastian merupakan musuh utama para pelaku pasar, semakin tinggi ketidakpastian investor akan enggan berinvestasi dan memilih "kabur" ke aset-aset safe haven.

Yen pada perdagangan Selasa kemarin menguat 0,46%, dan total dalam empat hari terakhir menguat 1,3%. Begitu juga dengan franc menguat 0,43% kemarin, dan dalam empat hari menguat 1,2%.

Sementara pagi ini, Rabu (25/9/19) pukul 8:30 WIB, yen dan franc sama-sama melemah tipis 0,6% dan 0,7% di pasar spot, berdasarkan data Refinitiv.

TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/tas) Next Article Trump Akan Naikkan Tarif Impor 100%? Yen Bisa Kuat Lagi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular