Lautan Demo, LPS: Dampaknya Kecil ke Perbankan!

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
24 September 2019 14:29
Aksi demonstrasi penolakan RUU KPK dan KUHP itu juga tidak akan menyebabkan investor mengalihkan asetnya.
Foto: Massa aksi mahasiswa & buruh mulai meninggalkan gedung istana negara, mereka berkumpul di titik temu yaitu Gedung MPR/DPR RI, Jakarta, Selasa (24/09/2019). Cnbcindonesia/Tri Susilo

Jakarta, CNBC Indonesia - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyatakan, aksi demonstrasi mahasiswa selama 2 hari ini sejak Senin kemarin (23/9/2019) di Gedung DPR/MPR merespons penolakan sejumlah Rancangan Undang-undang yang dinilai kontroversial belum akan berpengaruh signifikan bagi pasar keuangan, khususnya industri perbankan.

Kepala Eksekutif LPS Fauzi Ichsan meyakini, aksi demonstrasi penolakan RUU KPK dan KUHP itu juga tidak akan menyebabkan investor mengalihkan asetnya dari pasar keuangan dalam negeri, mengingat investor akan lebih melihat pada fundamental perekonomian Indonesia.

Fundamental yang dimaksud di antaranya tingkat suku bunga, pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi dan aliran modal asing ke dalam negeri (capital inflows).


"Dampaknya minim [ke pasar keuangan]. Kalau kita bicara simpanan itu sangat tergantung suku bunga, pertumbuhan ekonomi, inflasi dan aliran modal asing ke dalam negeri," kata Fauzi Ichsan di Jakarta, Selasa (24/9/2019).

Ada Demo, LPS: Dampaknya Kecil ke PerbankanFoto: Fauzi Ichsan (Detikcom)


Fauzi juga tidak merisaukan dampak dari aksi demontrasi ini terhadap kinerja perbankan nasional. Namun yang pasti, menurutnya, jangan sampai aksi demonstrasi menyulut aksi yang memicu kerusuhan besar-besaran di berbagai kota seperti yang terjadi pada 1998 silam.

"Ini masih jauh dibanding kerusuhan 1998. dinamina poltik dalam demokrasi kan biasa, yang penting tidak ada kerusuhan," kata Fauzi.

Seperti diketahui, ribuan mahasiswa menggelar aksi demonstrasi di berbagai daerah secara serentak di Jakarta, Yogyakarta, Bandung, Malang, Purwokerto, Makassar, dan Medan.


Gelombang unjuk rasa ini adalah respons kekecewaan mahasiswa atas RUU yang dinilai tidak mewakili suara dan tuntutan masyarakat antara lain RUU KPK yang sudah disetujui DPR. Selain itu, mahasiswa juga meminta RUU KUHP, UU Pertanahan, RUU Pemasyarakatan ditunda pengesahannya.

Sentimen ini sempat membuat perdagangan di pasar saham ikut terjerembab. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok hingga 1,26% ke level 6.128,21 poin pada sesi pertama perdagangan Selasa (24/9/2019).

Kepala Riset PT Samuel Sekuritas Indonesia Suria Dharma mengatakan aksi demo yang berlangsung saat ini menjadi sentimen utama pergerakan indeks. Sebab, aksi yang dilakukan ini dinilai mengangkat isu yang sensitif.

"Kita [IHSG] turun sendirian [di Asia]. Jadi menurut saya karena faktor demo yang berpotensi berkepanjangan," kata Suria kepada CNBC Indonesia, Selasa (24/9/2019).

Investor asing tercatat membukukan aksi jual bersih (net sell) sebesar Rp 528,17 miliar, di mana dalam sebulan terakhir investor asing juga mencatatkan net sell mencapai Rp 6,19 triliun.


(tas) Next Article Live! Kepala Eksekutif LPS Buka-bukaan Soal Kondisi Perbankan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular