Demo Bikin Investor Asing Mikir-mikir Bawa Dana ke RI

Market - Monica Wareza, CNBC Indonesia
24 September 2019 13:03
Respons paling cepat bisa dilihat dari kaburnya investor dari investasi portofolio dalam negeri. Foto: Ilustrasi Bursa. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Ekonom menilai aksi demo yang masih berlangsung di dalam negeri dapat menjadi sentimen negatif jangka pendek bagi investor untuk masuk ke Indonesia. Respons paling cepat bisa dilihat dari kaburnya investor dari investasi portofolio dalam negeri.

Kepala Ekonom Bank DBS Indonesia Masyita Crystallin mengatakan aksi demo dinilai positif dan menunjukkan bahwa proses demokrasi berlangsung di sebuah negara. Namun perlu diantisipasi bahwa ada respon otomatis (knee-jerk reaction) yang disebabkan oleh aksi-aksi tersebut.

"Jadi banyak hal yang bisa memengaruhi investasi. Kalau melihat jangka pendek memang kejadian seperti ini (demo) seperti signifikan tapi kalo ditarik enam bulan dampak knee-jerk reaction. Average enam bulan inflow akan terlihat," kata Masyita di Gedung Bursa Efek Indonesia, Selasa (24/9/2019).

Namun demikian, dia menilai faktor dari kejadian di dalam negeri juga merupakan satu-satunya yang menjadi sentimen kurangnya apetite pelaku pasar untuk masuk ke pasar saham dalam negeri. Faktor global juga patut diperhitungkan sebab aliran dana asing yang masuk ke negara-negara emerging juga ikut mengalami penurunan.

"Akan tetapi yang diperhatikan jangka panjang dalam satu tahun ekuitas dan obligasi mendapat inflow tahun ini cukup baik. Inflow bonds dan equity, terutama di bonds," lanjutnya.

Masalah belakangan yang hangat diperbincangkan adalah aliran dana investasi langsung dari asing (foreign direct investment/FDI). Menurut dia rendahnya nikai FDI yang masuk tak hanya terjadi di Indonesia, namun juga terjadi di beberapa negara emerging lainnya.

Permasalahan utama adalah ease of doing business (EODB) yang meski peringkatnya mulai naik, namun proses perijinan di Indonesia menjadi faktor penghambat berinvestasi di Indonesia.

"FDI ke seluruh nebara berkembang dari 2015 totalnya menurun, untuk Indonesia agak naik. Agak niaknya sangat positif karena total direct investment agak naik tapi (negara) yang lainnya turun. Harus lihat konteks dulu karena ini tidak hanya terjadi di Indonesia tapi regional movement," tutupnya.

Hari ini aksi demo yang dilakukan mahasiswa di sejumlah titik di Indonesia. Aksi tersebut sudah berlangsung sejak Senin kemarin membuat langkah investor saham pada perdagangan Selasa ini (24/9/2019) surut.

Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, pada penutupan sesi I, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah jatuh 1,26% ke 6.128,2 poin, artinya IHSG sudah melorot dari level 6.200.

Sepanjang perdagangan pagi ini, posisi terendah indeks ada pada level 6.121,35 poin. Investor asing bahkan sudah mencatatkan aksi jual bersih (net sell) senilai Rp 528,17 miliar di semua pasar.

Bahkan dalam sebulan terakhir, asing sudah kabur dari pasar saham Indonesia hingga Rp 6,90 triliun di semua pasar.
Artikel Selanjutnya

Dana Asing Mulai Kembali ke RI & Rekor Tertinggi di Obligasi


(hps/hps)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading